Sesumbar Ancam Bakar Masjid, Pria Ini Ngaku Bercanda Saat DIciduk Polisi

Sabtu, 16 Oktober 2021 | 18:33 WIB
Sesumbar Ancam Bakar Masjid, Pria Ini Ngaku Bercanda Saat DIciduk Polisi
Ilustrasi terorisme. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pria di Glenrothes, Inggris bernama Sam Imrie mengancam akan membakar masjid dan menyiarkan aksinya secara langsung di media sosial.

Menyadur BBC Sabtu (16/10/2021), pria berumur 24 tahun ini langsung diciduk polisi atas ancamannya dengan tuduhan pelanggaran terorisme.

Saat ditangkap, Sam Imrie mengatakan kepada petugas bahwa dia tidak serius tentang klaimnya di media sosial dan menyebut itu hanya bercanda.

Pengadilan Tinggi di Edinburgh mendengar rekaman pria itu saat diwawancarai oleh detektif pada Juli 2019 di mana Imrie menyangkal 9 tuduhan, termasuk tiga di bawah Undang-Undang Terorisme.

Baca Juga: Ngeri! Politisi Inggris Ditusuk Hingga Tewas, Polisi Sebut Aksi Terorisme

Petugas investigasi percaya dia merencanakan serangan teroris di Fife Islamic Center di Glenrothes. Imrie memberi tahu mereka bahwa dia sedang minum ketika memposting komentar di Telegram.

Ilustrasi masjid (pexels-konevi)
Ilustrasi masjid (pexels-konevi)

Terkait komentarnya tentang membenci orang-orang Yahudi, berkulit hitam dan Muslim, Imrie mengatakan "saya tidak akan melakukannya dalam situasi sadar."

Selama wawancara di kantor polisi Govan Glasgow, Imrie ditanya tentang postingan yang dia buat di grup Telegram bernama "FashWave Artists".

Sebelumnya pengadilan mendengar bahwa kelompok tersebut menampung gambar dan teks teroris seperti Anders Breivik dan Brenton Tarrant.

Breivik melakukan penembakan massal di Norwegia yang mengakibatkan kematian 77 orang pada 2011 dan Tarrant bertanggung jawab atas pembunuhan 51 orang di masjid-masjid di Christchurch Selandia Baru pada 2019.

Baca Juga: Habib Husein: Penyebab Islamophobia adalah Radikal Terorisme

Ilustrasi terorisme (Gambar oleh Gerd Altmann dari Pixabay)
Ilustrasi terorisme (Gambar oleh Gerd Altmann dari Pixabay)

Imrie mengatakan kepada petugas selama wawancara bahwa dia adalah seorang nasionalis kulit putih. Dia menambahkan: "Saya peduli dengan ras saya."

Dia juga mengatakan dia percaya bahwa orang non-kulit putih inferior daripada orang kulit putih tapi orang China superior.

Pengadilan mendengar Imrie mengunjungi Fife Islamic Center dan membuat video yang mengatakan akan membakarnya. Ketika polisi bertanya, Imrie berkata: "itu hanya lelucon."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI