Sudah Dua Tahun SMKN 64 Numpang Gedung Lain, Kinerja Disdik DKI Dipertanyakan

Jum'at, 15 Oktober 2021 | 23:05 WIB
Sudah Dua Tahun SMKN 64 Numpang Gedung Lain, Kinerja Disdik DKI Dipertanyakan
Ilustrasi sekolah. (Unsplash/Feliphe S)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sudah dua tahun SMKN 64 Jakarta Timur menumpang di gedung sekolah lain. Dinas Pendidikan DKI Jakarta masih belum juga memberikan solusi mengatasi masalah ini.

Para siswa dan guru SMKN 64 harus menumpang gedung sekolah lain karena lahan bangunan mereka bersengketa pada tahun 2019.

Akibatnya sejak 2017 lalu mereka menumpang pada gedung SMKN 67. Setelah itu siswa dan guru dipindahkan ke Gifted School yang baru rampung dibangun pada tahun 2020.

Bahkan pada tahun 2021 ini, pembangunan gedung SMKN 64 Jakarta kembali tidak dilakukan karena belum ada lokasi baru untuk mengganti lokasi yang bersengketa.

Baca Juga: Ada ANBK, Disdik DKI Tunda PTM 1.500 Sekolah Selama Sepekan

Karena situasi ini, Direktur Eksekutif Jakarta Monitoring Network (JMN), Ahmad Sulhy, menilai Kepala Dinas Pendidikan DKI, Nahdiana, tidak memiliki visi dan skala prioritas dalam memimpin Disdik DKI.

"Tahun 2021 ini ada loh anggaran pendidikan untuk membangun sekolah. Harusnya bisa dibangun SMKN 64 Jakarta itu. Apalagi ini sekolah yang sudah punya murid dan menerima murid baru. Harusnya ini jadi prioritas dong," ujar Sulhy ketika dihubungi, Jumat (15/10/2021).

Nahdiana disebut Sulhy seharusnya bisa memanfaatkan waktu luang pada masa pandemi Covid-19 di tahun 2020 untuk bersurat ke Badan Aset DKI agar dicarikan lokasi baru untuk SMKN 64.

"Kalau bersurat dari tahun lalu, mungkin sudah dapat lokasi baru dan bisa dibangun di tahun 2021 ini," kata Sulhy.

Karena itu, Sulhy mempertanyakan kinerja Kadisdik DKI yang dianggapnya gagal menentukan skala prioritas.

Baca Juga: Kadisdik DKI: Sejak Dimulai PTM Tahap I Tidak Terdapat Kasus COVID-19

"Jadi pimpinan itu harus mampu menentukan kebijakan berdasarkan skala prioritas. Ini kan bahaya kalau begini. Peserta didik yang jadi korban. Kadisdik tidak memiliki visi untuk menyelamatkan kegiatan masa depan warga jakarta dalam usia pendidikan kalau begini," tutur Sulhy.

Tak hanya itu, SMKN 64 adalah sekolah kejuruan yang butuh fasilitas khusus seperti lab komputer ketika pembelajaran sudah dilakukan dengan tatap muka. Gubernur Anies Baswedan juga pasti mendukung apabila SMKN 64 Jakarta ingin dibangun secepatnya.

"Komisi E harus bertemu Disdik DKI dan badan aset agar kasus SMKN 64 bisa lekas rampung," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI