Dorong Capres-Cawapres Non-Jawa, Pengamat: Pemerintah Jangan Lihat Rakyat Bodoh Semua

Jum'at, 15 Oktober 2021 | 18:16 WIB
Dorong Capres-Cawapres Non-Jawa, Pengamat: Pemerintah Jangan Lihat Rakyat Bodoh Semua
Dorong Capres-Cawapres Non-Jawa, Pengamat: Pemerintah Jangan Lihat Rakyat Bodoh Semua. Ilustrasi prediksi pilpres 2024 (dok. istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pendiri Lembaga Survei KedaiKopi, Hendri Satrio, menilai perlu adanya dorongan agar kader atau tokoh-tokoh dari luar Jawa bisa maju bertarung di Pilpres 2024. Menurutnya, kekinian banyak tokoh-tokoh berasal dari luar Jawa tak sekuat tokoh dari Jawa dilihat dari elektabilitasnya. 

Selama ini Hendri mengatakan, tokoh yang berasal dari Jawa mendominasi survei dan memiliki elektabilitas yang cukup besar. Hal itu seperti Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil hingga Anies Baswedan. 

"Kalau dari lembaga survei yang beredar saat ini hasilnya kan semuanya berada di Jawa, pak Prabowo mas Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Khofifah Indar Parawansa, Ridwan kamil itu kan semuanya berada di Jawa," kata Hendri bertajuk: "Memprediksi Kemunculan Capres ala Pembagian Wilayah Penangan Covid", Jumat (15/10/2021). 

Sementara tokoh dari luar Jawa kata Hendri, seperti Erick Thohir, Sandiaga Uno, Boy Rafli Amar, terus ada nama Sri Mulyani yang dinilai masih tak sekuat dari tokoh dari Jawa. 

Baca Juga: Besok, Relawan Jokowi Deklarasikan Dukung Ganjar Pranowo Maju Jadi Capres 2024

Hal itu pun memunculkan pertanyaan bagaimana caranya para tokoh-tokoh di luar Jawa. Hendri pun mengatakan, perlu adanya dorongan para capres dan cawapres yang berasal dari luar Jawa. 

"Intinya adalah dengan leadership yang dimiliki oleh bangsa Indonesia dengan luasan seperti ini harusnya memang mulai memikirkan minimal mendorong calon presiden calon wakil presiden bukan hanya datang dari Jawa," tuturnya. 

Hendri mengatakan, akan semakin baik bila banyak calon pemimpin yang dipilih di Pilpres 2024.

Menurutnya, masyarakat harus lebih kritis untuk mencapai hal tersebut. 

"Makin banyak kita memiliki pemimpin yang bisa kita pilih di 2024 itu akan lebih baik. Yang paling penting adalah dalam proses menuju ke sana, pemerintah tidak melihat rakyat Indonesia ini bodoh semua," tandasnya. 

Baca Juga: Ganjar Pranowo Disambut Meriah Saat Berkunjung ke Ternate, Warganet: Serasa Presiden

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI