Respons Gejolak di Jateng, PDIP: Usung Capres Butuh Pertimbangan, Bukan Asal Deklarasi

Siswanto Suara.Com
Jum'at, 15 Oktober 2021 | 16:54 WIB
Respons Gejolak di Jateng, PDIP: Usung Capres Butuh Pertimbangan, Bukan Asal Deklarasi
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menjawab pertanyaan wartawan di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (26/02). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PDI Perjuangan tidak akan terburu-buru mengumumkan pasangan calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung pada pemilu 2024.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto berkata, "Pengumuman akan dilakukan pada momentum yang tepat."

Pernyataan Hasto terlontar setelah terjadi dinamika di internal partainya. 

Sejumlah kader di Jawa Tengah sudah menyatakan dukungan mereka terhadap Ganjar Pranowo untuk maju menjadi calon presiden.

Baca Juga: Wakil Ketua PDIP Purworejo Terancam Sanksi, SGI: Jangan Bungkam Suara Dukung Ganjar

"Semua memerlukan pertimbangan yang matang, bukan asal deklarasi. Itulah tata cara melahirkan pemimpin, perlu pertimbangan matang dan jernih," kata Hasto.

PDI Perjuangan menghormati hasil Kongres V yang memberikan amanat kepada Megawati Soekarnoputri untuk memutuskan siapa pasangan calon presiden dan wakil presiden yang akan didukung.

PDI Perjuangan merupakan satu-satunya partai di Indonesia yang sekarang dapat mengusung sendiri pasangan calon presiden dan wakil presiden karena sudah memenuhi syarat ambang batas 20 persen.

Hasto mengatakan ada kelompok yang disebutnya ingin mengambil jalan pintas dalam mengusung calon presiden.

"Saat ini PDI Perjuangan melihat ada sekelompok kepentingan yang tidak mau bekerja keras melakukan kaderisasi secara sistemik lalu memgambil jalan pintas dengan mencalonkan tertentu dengan berbagai subyektivitas kepentingan," kata Hasto.

Baca Juga: Sebut Nama Jokowi, Puan, Ganjar hingga Risma, Hasto: PDIP Punya Banyak Kader Mumpuni

Partai akan terus mencermati dinamika politik yang berkembang, kata Hasto seraya meminta "Seluruh kader dan anggota partai terus memegang disiplin dan lebih memilih membantu rakyat di dalam seluruh program recovery atas dampak pandemi." 

Hasto berkata bahwa PDI Perjuangan akan konsisten memperkuat tradisi demokrasi Pancasila yang mengakar pada budaya bangsa.

Demokrasi di Indonesia bukan demokrasi elektoral-individual, tetapi mengacu pada budaya bangsa yang mengedepankan gotong rotong, musyawarah, dan kepemimpinan yang didukung oleh spirit kolektivitas gotong royong.

PDI Perjuangan dikatakan Hasto sudah mekanisme kaderisasi.

Dia menyebut sudah banyaknya pemimpin politik dari tingkat pusat hingga daerah yang disiapkan melalui mekanisme kaderisasi kepemimpinan partai.

"Sosok seperti Presiden Jokowi, Mas Prananda Prabowo, Mbak Puan Maharani, Olly Dondokambey, Ganjar Pranowo, Wayan Koster, Tri Rismaharini, Djarot Syaiful Hidayat, Abdullah Azwar Anas, Mardani, Sultan Riska dan lain-lain lahir dari mekanisme kaderisasi partai," kata dia.

"Jadi terkait dengan capres dan cawapres, partai memiliki banyak kader yang mumpuni yang telah dipersiapkan partai."  [rangkuman laporan Suara.com]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI