Suara.com - Sejumlah kader Partai Ummat secara beruntun memilih mengundurkan diri dari partai. Kali ini giliran pengurus di Dewan Pengurus Daerah (DPD) partai di Kabupaten Cianjur yang memilih mundur dari partai besutan Amien Rais tersebut.
Hal itu dilihat Suara.com surat yang beredar dari DPD yang secara langsung ditandatangani oleh Ketua DPD Partai Ummat Cianjur Hidayat Astori.
"Dengan ini kami pengurus DPD Partai Ummat Kabupaten Cianjur yang masih aktif menyatakan: Mulai hari Sabtu Tanggal 16 Oktober 2021 kami mengundurkan diri dari keanggotan dan kepengurusan dewan pimpinan daerah (DPD) Partai Ummat Kabupaten Cianjur," kata Hidayat dalam surat yang dilihat Suara.com, Jumat (15/10/2021).
Penyebab Mundur
Baca Juga: Ogah Pusing Loyalis Amien Rais Mundur, Partai Ummat: Tak Ada Perpecahan, Kami Tetap Solid
Pengunduran diri ini dilakukan bukan tanpa alasan, semua diawali pada tanggal 29 Agustus 2021 yang lalu, DPD Cianjur mendapat undangan silaturahim yang diselenggarakan oleh DPP di Hotel Mercure Bandung.
Di dalam pertemuan silahturahim itu, Wakil Ketua Umum DPP Partai Ummat, Nazzarudin menyampaikan bahwa DPD Partai Ummat Kabupaten Cianjur ada masalah dengan pihak kedua dan harus islah dengan pihak kedua tersebut. Namun, Hidayat sendiri mengaku tidak mengetahui adanya masalah yang dimaksud tersebut.
"Kami menanyakan siapa yang dimaksud dengan pihak kedua dan alasan harus islah, tetapi tidak ada jawaban," tuturnya.
Hidayat bahkan mengklaim sempat juga beberapa kali meminta klarifikasi ke DPP dan ke DPW agar dipertemukan dengan pihak kedua.
Pertama, hal itu dilakukan pada tanggal 30 Agustus 2021, dimana DPD Cianjur mengirim surat ke DPP dan DPW. Surat Nomor 003/01.Org/DPD.PU-CJR/VIII/2021 Perihal: Tindak lanjut dan klarifikasi hasil pertemuan tanggal 29 Agustus di Bandung. Namun tak ada jawaban.
Baca Juga: Partai Ummat Ditinggal Loyalis, Politisi Nasdem Singgung Ketokohan Amien Rais
Kemudian langkah kedua, dilakukan tanggal 1 September 2021. Dimana, 12 DPD Partai Ummat mengadakan pertemuan pertama di Sentul Bogor.
Dalam kesempatan itu, DPD Cianjur menyampaikan permohonan klarifikasi kepada Ketua DPW Jawa Barat agar mereka dipertemukan dengan pihak kedua. Namun tak ada juga titik terang.
Lalu tanggal 15 September 2021, atas dasar informasi di atas, dia menghubungi Nazaruddin selaku Wakil Ketua Umum DPP untuk segera melakukan klarifikasi dengan pihak kedua.
"Tanggal 20 September 2021, kami memperoleh WA dari Pak Nazaruddin Wakil Ketua Umum DPP dengan redaksi sbb: "Assalamualaikum Wr Wb. Pak, pak satria nampaknya tidak mau lagi berkomunikasi berkaitan dgn partai, kecuali kalau konteksnya untuk membicarakan beliau menjadi sekt DPD. Bahasanya begitu. Saya sudah coba beberapa kali komunikasi lagi, tapi tidak direspon," tuturnya.
Hingga upaya terakhir pada 23 September 2021, pada saat pembinaan oleh DPW kepada 3 DPD (Kab Sukabumi, Cianjur, dan Kota Sukabumi) bertempat di Sekretariat DPD Partai Umat Cianjur dalam forum itu digunakan pihaknya untuk minta klarifikasi lagi. Tetap saja menurutnya pihak diabaikan.
Atas sejumlah alasan itu lah, tulis Hidayat dalam surat bahwa pihak DPP Partai Ummat hingga DPW enggan mengabulkan permintaan klarifikasi dengan pihak kedua.
Lebih lanjut, pada 28 September 2021 DPD Cianjur langsung mengadakan musyawarah dihadiri 19 orang terdiri atas pengurus DPD yang masih aktif, mantan anggota TP3U, dan personal lain yang berkaitan dengan rencana rekrutmen pengurus DPD. Hasilnya semuanya sepakat untuk mengundurkan diri.
Saat dikonfirmasi oleh awak media, Hidayat membenarkan adanya surat yang beredar tersebut. Ia juga membenarkan jajaran pengurus di DPD Partai Ummat Cianjur memilih mengundurkan diri.
"Iya betul seluruh pengurus DPD Partai Ummat yang masih aktif mengundurkan diri," katanya.
Bantah Ada Perpecahan
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Ummat, Ridho Rahmadi menyatakan partainya tidak mempermasalahkan para loyalis Amien Rais keluar dari partai ini.
"Adapun yang keluar satu atau dua orang, itu hal yang kecil," kata Ridho di Kantor DPP Partai Ummat, Jakarta, Jumat.
Sebelumnya dua loyalis Amien Rais sebagai pendiri Partai Ummat mengundurkan diri dari partai, yakni Agung Mozin sebagai Wakil Ketua Umum DPP Partai Ummat dan Neno Warisman sebagai Wakil Ketua Majelis Syuro DPP Partai Ummat.
Ridho menegaskan keluarnya dua loyalis itu tidak memengaruhi kinerja partai yang sudah terbangun saat ini. Ridho membantah jika keluarnya dua elite partai itu adalah skenario politik untuk membesarkan Partai Ummat.
"Mereka benar-benar mengundurkan diri, untuk kembali lagi kami tidak tahu," ujar Ridho.
Menantu Amien Rais tersebut membantah jika keluarnya elite partai itu akibat kepentingan mereka yang tidak terakomodir di Partai Ummat.
"Tidak ada perpecahan dan kami tetap solid," ujar Ridho.
Ridho mengatakan yang menjadi tantangan partai saat ini di mana mengakomodir mereka yang ingin masuk partai serta menginginkan posisi strategis.
Terkait pergantian nama-nama mereka yang telah mengundurkan diri, Ridho menyatakan masih menunggu hasil musyawarah partai.