Suara.com - Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Lukmanul Hakim menyoroti masih tingginya angka pengangguran di ibu kota. Menurutnya perlu ada upaya lebih lanjut yang lebih modern dalam mengatasi masalah ini.
Lukmanul mengatakan, diperlukan konsep link and match antara dunia pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja, usaha serta industri. Dia menilai langkah tersebut sangat penting agar lulusan lembaga pendidikan dapat terserap dengan baik di dunia kerja.
Karena itu, ia meminta agar Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di DKI Jakarta menerapkan konsep link and match dengan SMK maupun dengan Balai Latihan Kerja (BLK). Tujuannya agar dapat menambah keterampilan calon pekerja dan sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri.
Dengan begitu, secara tidak langsung akan menyerap tenaga kerja yang ada di Ibukota karena tenaga kerja tersedia sudah sesuai dengan kebutuhan industri.
Baca Juga: Menaker Ida Dampingi Wapres Pimpin Rakor Percepatan Penanggulangan Ekstrem
“Dengan menggunakan konsep link and match, saya berharap ada konektivitas antara angkatan kerja-badan pelatihan kerja-perusahaan. Sehingga ke depannya kita dapat menciptakan SDM unggul, serta menyediakan lapangan kerja yang sesuai melalui BUMN/BUMD dan perusahaan swasta," ujar Lukmanul kepada wartawan, Jumat (15/10/2021).
Ketua DPD PAN Jakarta Barat ini menambahkan, institusi pendidikan harus mendukung program penyiapan kualitas SDM yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dunia kerja, usaha maupun industri.
Ia menyebut setiap tahun ada lulusan perguruan tinggi, serta SMA dan SMK yang lulus, dan membutuhkan pekerjaan, hal ini menjadi tanggung jawab bersama pemerintah, BUMD, maupun swasta.
Saat ini, kata dia, ada sekitar 500.000 ribu pengangguran di Jakarta dan angka tersebut akan meningkat setiap tahunnya.
"Ini saya ambil dari data BPS per tahun 2020 ya, tingkat pengangguran terbuka Provinsi DKI Jakarta pada Agustus 2020 sebesar 10,95 persen atau setara 572.780 orang. Bila dibandingkan dengan keadaan Agustus tahun 2019 lalu, pengangguran DKI Jakarta naik 4,41 persen atau bertambah 233.378 orang," tuturnya.
Baca Juga: Irwan Nasir Pindah ke Partai NasDem, Begini Reaksi Petinggi PAN Riau
"Melihat kondisi pandemi belum berakhir mungkin diperkirakan tahun 2021 akan bertambah, nah kan ini harus disiapkan, diantisipasi," tambahnya menjelaskan.
Masalah pengangguran ini disebutnya harus melibatkan perusahaan perseroan daerah (Perseroda) agar persoalan cepat teratasi.
“Jadi harus ada relasi dan kecocokan, dan ini menjadi catatan agar lebih serius untuk dibahas. Ini harus menjadi perhatian kami untuk mengatasi pengangguran ke depan,” pungkasnya.