AS Gelar Konferensi Keamanan Siber, Rusia Tidak Diundang

Jum'at, 15 Oktober 2021 | 11:16 WIB
AS Gelar Konferensi Keamanan Siber, Rusia Tidak Diundang
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - AS menggelar konferensi dengan 30 negara untuk membahas ancaman peretasan dan kejahatan dunia maya lainnya. Tapi Rusia, yang disebut AS sering terlibat dalam serangan siber, tidak diundang.

Konferensi yang dipimpin AS dengan sekitar 30 negara peserta membahas berbagai masalah keamanan siber, mulai dari aksi peretasan, penyebaran program pengintai yang disebut ransomware dan kejahatan-kejahatan siber lainnya dibuka hari Rabu (13/10) oleh Washington.

Yang mencolok, konferensi dua hari ini tidak melibatkan Rusia, yang belakangan sering dituding AS dan aliansinya diam-diam melakukan serangan siber secara masif.

Hubungan Barat dan Rusia di hari-hari belakangan memang memburuk, dan makin banyak tuduhan dilemparkan ke arah Moskow yang sering disebut berusaha memanipulasi kampanye pemilu di beberapa negara.

Konferensi itu terutama fokus pada cara mencegah maupun menghancurkan serangan-serangan terhadap sistem komputer yang vital, seperti yang terjadi terhadap perusahaan AS, US Colonial Pipeline Company, bulan Mei lalu.

Serangan itu diduga dilakukan oleh sekelompok penjahat siber yang berbasis di Rusia.

Kuncinya "kerjasama internasional"

Penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan berbicara pada sesi pembukaan pertemuan hari Rabu mengatakan, "kerjasama internasional adalah dasar bagi kemampuan kolektif kita untuk menangani ekosistem ransomware, untuk menuntut penjahat dan negara-negara yang menampung mereka agar bertanggung jawab, dan untuk mengurangi ancaman terhadap warga di masing-masing negara kita."

"Tidak ada satu negara pun, tidak ada kelompok pun yang bisa menyelesaikan masalah ini (sendirian)," kata Jake Sullivan.

Negara dan entitas yang ikut serta dalam enam sesi diskusi tersebut antara lain India, Australia, Jerman, Inggris, Kanada, Prancis, Brasil, Meksiko, Jepang, Ukraina, Irlandia, Israel, Afrika Selatan, dan Uni Eropa.

Jerman pada acara tersebut mengingatkan bahwa pemerintah daerahnya di distrik Anhalt-Bitterfeld baru-baru ini menyatakan situasi darurat "bencana dunia maya", setelah situs resmi mereka diblokir oleh serangan ransomware.

Mengapa Rusia tidak diundang?

Seorang pejabat AS mengatakan, fakta bahwa Rusia tidak diundang untuk menghadiri pertemuan itu tidak berarti bahwa Rusia akan dikecualikan pada acara-acara mendatang.

Dia menerangkan, Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin sudah membentuk Kelompok Pakar AS-Rusia, sebagai forum pertukaan informasi mengenai masalah ransomware dan serangan siber.

Pejabat yang tidak ingin disebut namanya itu menambahkan bahwa Rusia telah mengambil langkah-langkah awal untuk mengatasi masalah yang berasal dari negaranya. Meskipun Moskow menyangkal tanggung jawab terhadap serangan-serangan siber, banyak indikasi menunjukkan, kelompok atau organisasi peretas yang beroperasi dari wilayah Rusia, bertanggung jawab atas berbagai serangan ransomware baru-baru ini yang menargetkan sasaran di AS. hp/as (rtr, ap)

REKOMENDASI

TERKINI