Suara.com - Pelaku yang diduga mwmbunuh warga dengan panah di Swedia pada hari Rabu ternyata seorang pria mualaf yang sudah ditandai sebagai sosok radikal, kata polisi.
"Sebelumnya ada kekhawatiran pria itu telah diradikalisasi," kata kepala polisi Ole B. Saeverud pada konferensi pers pada Kamis (14/10/2021) pagi.
Menyadur Euronews, lima orang dinyatakan tewas dalam serangan di Kongsberg dan dua lainnya luka parah kena anak panah.
Penjabat Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg menggambarkan serangan itu sebagai peristiwa yang sangat "mengerikan".
Baca Juga: Anaknya Jadi Korban Teror Pinjol Ilegal di Tangerang, Dedi: Mau Diculik
"Ini adalah situasi yang sangat dramatis yang memukul komunitas di Kongsberg dengan keras. Peristiwa itu mengguncang kami. Saya mengerti jika banyak yang takut," katanya.
![Ilustrasi panah. (Unsplash/Vince Fleming)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/02/08/81063-ilustrasi-panah.jpg)
Pada Rabu malam, seorang pria terlihat menembak dengan busur dan anak panah di pusat Kongsberg dan mereka memperingatkan warga untuk berada di dalam rumah.
Tersangka ditangkap sekitar 30 menit kemudian. Dia dibawa ke kantor polisi di Drammen terdekat.
"Kami akan kembali ke deskripsi yang lebih rinci tentang jalannya peristiwa ketika kami memiliki gambaran yang lebih baik tentang apa yang terjadi."
"Tak perlu dikatakan bahwa ini adalah situasi yang sangat serius dan luas," kata inspektur polisi yvind Aas.
Baca Juga: 56 Karyawan Perusahaan Pinjol Ilegal Ditangkap, Ternyata Tugasnya Teror Nasabah
Pelaku adalah warga negara Denmark berusia 37 tahun yang tinggal di Kongsberg. Sebelumnya, petugas yakin dia adalah satu-satunya orang yang menyerang.
"Berdasarkan informasi yang kami miliki sekarang, ia melakukan tindakan ini sendirian," kata Aas dalam konferensi pers. Motif serangan itu masih ditentukan dan terorisme belum dikesampingkan.