Suara.com - Partai Golkar optimis dapat mengusung Ketua Umum mereka, Airlangga Hartarto, menjadi calon presiden pada Pilpres 2024. Kendati pengusungan Airlangga terjegal presidential threshold atau syarat ambang batas pencalonan presiden jika hanya diusung Golkar.
Seperti diketahui ambang batas pencalonan presiden sebesar 20 persen mengharuskan partai atau gabungan partai yang memiliki perolehan suara sesuai ambang batas. Sementara itu, Partai Golkar sendiri dari Pemilu 2019 hanya memperoleh 12,31 persen.
Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan bahwa partai berlambanh pohon beringin itu sangat memungkinkan mencalonkan Airlangga dengan tiket partai, ditambah dengan dukungan dari satu partai lagi yang memiliki suara untuk memeunhi ambang batas pencalonan presiden.
"Partai Golkar sendiri hanya butuh satu partai untuk bisa mencalonkan Pak Airlangga dan nanti capresnya dengan siapa, ya tergantung dari proses dinamika dari komunikasi komunikasi politik yang dilakukan dengan partai-partai yang lain," kata Ace dalam diskusi di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (14/10/2021).
Baca Juga: Jokowi Disebut Tak Ingin Kekuasaan Digergaji jika Pemilu Ikut Usulan KPU
Meski optimis mengusung Airlangga dengan menunggu tambahan satu dukungan partai, Golkar mengakui bahwa ke depan masih ada tugas utama, yakni meningkatkan popularitas Airlangga.
"Memang harus kita akui dalam berbagai survei, nama Pak Airlangga ketika oleh para kader partai disosialisasikan sudah menunjukkan mulai dikenal oleh publik dan kami sangat optimis bahwa dalam 3 tahun ke depan, apalagi kalau misalnya konfigurasinya semakin mengerucut kepada maksimal tiga pasangan, tentu kami sangat optimistik, apalagi dalam pilpres 2024 nanti tidak ada incumbent," tutur Ace.
Wakil Ketua Umum, Koordinator Bidang Komunikasi dan Informasi, Partai Golkar, Nurul Arifinmenyebut bahwa elektabilitas Airlangga Hartarto semakin meningkat.
Berdasarkan survei terkini dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) saat ini elektabilitas Airlangga sudah menyentuh angka 35 persen.
Baca Juga: Legislator Dorong Pemda Berikan Pandangan terhadap Pemilu Serentak 2024
Menurut Nurul bahwa naiknya elektabilitas itu disebabkan oleh segala kegiatan dan program yang telah dilakukan Partai Golkar dalam beberapa waktu terakhir.
"Ya kami tentu saja merasa bersyukur bahwa dalam survei SMRC kemarin yang dilakukan bulan September ternyata apa yang kami lakukan itu ada hasilnya yaitu popularitas dan elektabilitas yang tadinya dari 26 (persen), 28 (persen) sekarang sudah 35 persen," kata Nurul saat ditemui awak media di Balairung UGM, Sabtu (9/10/2021).
Ia menilai bahwa kenaikan elektabilitas itu tidak semata-mata hanya berkat dari program-program yang telah digulirkan partai selama ini. Tetapi juga dari sisi kepemimpinan Airlangga yang juga saat ini menjabat sebagai Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian itu.
"Jadi artinya kerja-kerja kami baik di outdoor di lapangan atau pun di internal dan kepemimpinan bapak Airlangga sendiri membuktikan bahwa ini ada progres begitu," tuturnya.
Dari hasil tersebut, Nurul optimis bahwa langkah ke depan bagi Airlangga untuk maju dalam bursa calon presiden di tahun 2024 mendatang semakin terbuka. Mengingat bahwa Airlangga menjadi salah satu dari 4 orang yang sudah punya tiket untuk itu terlebih sebagai ketua umum.
Jabatan ketua umum Partai Golkar itu, kata Nurul yang kemudian disebut sebagai pembeda dengan potensi-potensi calon lain yang selama ini sering muncul atau dibicarakan.
"Dan kami optimis karena bahwa memang yang punya tiket sebagai ketua umum kan hanya 4 orang, yang lain-lainnya boleh popularitas tinggi, elektabilitas tinggi, tapi belum mempunyai tiket untuk ke capres," ungkapnya.
Dalam kesempatan ini ia berharap dengan hasil survei itu juga semakin memicu semua pihak di Partai Golkar khususnya untuk bekerja lebih keras lagi ke depan.
"Ya mudah-mudahan apa yang dihasilkan dari survei-survei ini akan memicu kami untuk bekerja lebih keras dan menawarkan optimisme dan pembangunan untuk kita semua. Kerja untuk Indonesia," tandasnya.
Sebelumnya sempat muncul juga wacana duet Airlangga-Ganjar untuk maju sebagai pasangan presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2024 mendatang.
Terlebih ketika kedua sosok itu bertemu di Klaten, Jawa Tengah, dalam acara Grebeg Apem Yaaqowiyyu Kyai Ageng Gribig di Jatinom Klaten, Jumat (24/9/2021) lalu.