Berdalih Senjata Nuklir, Israel Sebut Berhak Menyerang Iran Kapan Pun Mereka Mau

Kamis, 14 Oktober 2021 | 16:14 WIB
Berdalih Senjata Nuklir, Israel Sebut Berhak Menyerang Iran Kapan Pun Mereka Mau
Menlu Israel Yair Lapid ketika bertemu menlu AS Anthony Blinken. (Twitter/@yairlapid)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Luar Negeri Israel, Yair Lapid mengatakan pihaknya berhak menyerang Iran kapan pun mereka mau dengan dalih menghentikannya memperoleh senjata nuklir.

“Israel berhak untuk bertindak kapan saja dan dengan cara apa pun. Itu bukan hanya hak kami, itu juga tanggung jawab kami,” katanya.

“Iran telah secara terbuka menyatakan ingin memusnahkan kita. Kami tidak berniat membiarkan ini terjadi.”

Komentar ini diungkapkan setelah Lapid bertemu Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri UEA Abdullah bin Zayed di Washington pada hari Rabu.

Baca Juga: Protes ke Israel karena Sel Dipindahkan, Ratusan Tahanan Asal Palestina Mogok Makan

Menyadur Russia Today Kamis (14/10/2021), Lapid bersikeras bahwa Teheran tidak diizinkan memperoleh bom, dengan mengatakan masalah itu adalah fokus kunjungannya.

Meskipun Iran telah lama menyatakan tak tertarik mengembangkan nuklir, Lapid bersumpah bahwa Israel akan menghentikan "perlombaan bom" dengan cara apa pun yang diperlukan.

"Kita tahu ada saat-saat ketika negara harus menggunakan kekuatan untuk melindungi dunia dari kejahatan."

"Jika rezim teror memperoleh senjata nuklir, kita harus bertindak, kita harus menjelaskan bahwa dunia beradab tidak akan mengizinkannya."

"Jika Iran tidak percaya bahwa dunia serius menghentikan mereka, mereka akan berlomba untuk mengebom."

Baca Juga: Bongkar Pemakaman Muslim di Yerusalem, OKI Hingga FIFA Kutuk Tindakan Israel

Mantan Presiden AS Donald Trump secara sepihak menarik diri dari kesepakatan tahun 2015 pada tahun 2018 dan menerapkan kembali semua sanksi Amerika.

Sebagai tanggapan, Iran telah meningkatkan pengayaan uraniumnya di luar batas yang ditetapkan berdasarkan perjanjian, dengan alasan akan kembali ke batas itu hanya ketika Washington mempertahankan komitmennya sendiri.

Ia juga mengutip ketentuan kesepakatan yang secara eksplisit menyatakan bahwa Iran akan memperlakukan penerapan kembali sanksi sebagai alasan untuk berhenti melakukan komitmennya di bawah perjanjian secara keseluruhan atau sebagian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI