Suara.com - Beredar video memperlihatkan seorang pria yang mengibarkan bendera dan mengajak masuk Negara Islam Indonesia (NII).
Pria tersebut mengaku dirinya sebagai 'Panglima Jenderal NII'.
Video tersebut viral di media sosial pada Kamis (13/10/2021). Video yang berdurasi 2 menit 23 detik tersebut memperlihatkan tiga orang pria yang mengajak untuk masuk Negara Indonesia Islam.
Berdasarkan unggahan tersebut, peristiwa itu terjadi di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Baca Juga: Video Viral Istri Ngamuk Lempari Mobil Suami, Gara-gara Ketahuan Selingkuh
Tampak seorang pria berbaju merah membawa bendera merah putih yang bergambar bulan dan bintang.
Diketahui, bendera tersebut diklaim sebagai bendera Negara Indonesia Islam (NII).
Bendera tersebut tampak dikaitkan ke sebuah tongkat bambu.
Ketiga pria tersebut tampak berjalan menyusuri perkampungan hingga kebun. Kemudian, mereka berhenti di depan sebuah rumah.
Pria berbaju merah itu kemudian mengajak untuk masuk NII.
Baca Juga: Pedagang Seblak Cerita Dapat Pembeli Nyeleneh, Cara Pesannya Bikin Ngakak
Dia bahkan menyebut ajakan yang ia lontarkan itu atas nama PBB.
"Saya sampaikan kepada seluruh dunia internasional dengan atas nama PBB untuk segera memasuki Negara Islam Indonesia. Silakan welcome-welcome," ujar pria yang memakai baju merah disertai simbol bulan dan bintang.
Pria tersebut menyebut dua orang di belakangnya sebagai Imam Besar NII Kartosoewirjo dan Sensen Komara.
59 Warga Garut Dibina, Diduga Dibaiat Ajaran NII
Sebelumnya, puluhan warga Garut, Jawa Barat yang diduga dibaiat oleh ajaran NII diberi pembinaan.
Total yang mendapatkan pembinaan berjumlah 59 orang.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono mengatakan pihaknya juga tengah melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut. Penyelidikan dilakukan untuk memastikan kebenaran informasi terkait adanya pembaiatan.
"Penyelidikan berjalan pada sisi lain pun terhadap 59 yang mendapat ajaran tersebut sedang dilakukan pembinaan," kata Rusdi di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (7/10/2021).
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri sebelumnya turut turun tangan menyelidiki dugaan adanya 59 warga Garut yang mengaku dibaiat oleh ajaran NII.
Kabagbanops Densus 88, Kombes Aswin Siregar memastikan pihaknya akan melakukan upaya penegakan hukum. Kekinian, kata dia, pihaknya tengah mengumpulkan informasi terkait pembaiatan tersebut.
"Kami sudah monitor kejadian ini, dan sedang mengumpulkan informasi yang lebih detail," kata Aswin kepada wartawan, Kamis (7/10/2021).
NII atau dikenal juga dengan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) dipimpin oleh Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo. Kelompok ini memiliki tujuan untuk mendirikan negara Islam di Indonesia di masa orde lama.
Dalam perjalanannya, NII atau DI/TII sempat merembet menjadi gerakan pemberontakan bersenjata. Kelompok ini kemudian terpecah dan diduga menjadi kelompok terorisme Jamaah Islamiyyah atau JI.
Pada 13 Agustus 2019, sebanyak 14 mantan anggota NI atau DI/TII telah membacakan ikrar setia pada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Bhinneka Tinggal Ika. Pelaksanaannya berlangsung di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam).
Mereka adalah Sarjono Karyosuwiryo, Dadang Fathurrahman, Aceng Mi’rah Mujahidin, Yudi Muhammad Auliya, Yana Suryana, Deden Hasbullah, Ahmad Icang Rohiman, Mamat Rohimat, Dadang Darmawan, Eko Hery Sudibyo, Cepi Ardiyansyah, Nandang Syuhada, Deris Andrian, dan Ali Abdul Adhim.
Sarjono Kartosuwiryo selaku putra tokoh utama DI/TII-NII, Sekarmaji Marinan Kartosuwiryo, memimpin ikrar sumpah tersebut.