"Kami kemudian diberitahu bahwa mereka telah dibunuh," katanya.
"Saat itu di tengah penguncian, kami semua sudah berjuang karena berbagai alasan, dan kemudian ini muncul di atas semua itu," sambungnya.
Emma juga menegaskan jika perlu menemukan cara untuk memastikan pembantaian tersebut tidak terjadi lagi. Partainya ingin agar praktik tersebut menjadi ilegal.
Emma mengatakan partainya akan mengusulkan undang-undang yang menyatakan bahwa tempat penampungan hewan harus menghubungi setidaknya dua kelompok penyelamat lokal sebelum melakukan pembunuhan.
"Sistem politik kita diatur untuk menggagalkan hewan. Sangat mungkin kita mengubah undang-undang ini," tambahnya.
Emma juga mengungkapkan jika Menteri Pertanian Australia juga bertanggung jawab atas perlindungan hewan selama pandemi Covid-19.
"Ini seperti memilih menteri pertambangan yang juga bertanggung jawab atas lingkungan. Ini adalah konflik kepentingan yang tidak ada harapan," jelas Emma.
Lisa Ryan, manajer kampanye Animal Liberation, mengatakan jika ia sangat terkejut ketika mendengar 15 anjing tersebut dibunuh.
"Kami sepenuhnya menolak pembenaran dewan yang tidak dapat diterima bahwa pembunuhan ini tampaknya dilakukan sebagai bagian dari rencana aman Covid-19," jelas Lisa.
Baca Juga: Info Vaksin Surabaya 14 Oktober 2021 di 9 Puskesmas Pakai Sinovac dan AztraZeneca