Suara.com - Situs propaganda Korea Utara menyeret serial Netflix populer Squid Game dan membahas tentang kesenjangan sosial di Korea Selatan.
Menyadur Salt Wire Rabu (13/10/2021), Arirang Meari mengatakan bahwa Squid Game bisa mengungkap realitas budaya kapitalis Korea Selatan.
Mengutip kritikus film Korea Selatan yang tak disebutkan namanya, situs propaganda itu menyebut orang-orang miskin diperlakukan seperti bidak catur untuk orang kaya.
"Orang menyadari kenyataan menyedihkan dari masyarakat Korea Selatan yang kejam di mana manusia didorong ke dalam persaingan yang ekstrem dan kemanusiaan mereka sedang dimusnahkan," tulis artikel itu.
Baca Juga: Orang Terkaya di Dunia Ternyata Ngemplang Pajak, PM Inggris: Seorang Kapitalis
Squid Game adalah serial Netflix yang sangat populer tentang kontestan yang memainkan permainan anak-anak dengan taruhan nyawa untuk memenangkan 45,6 miliar won (USD 38 juta).
Sementara itu, Korea Utara selama ini rutin melemparkan kritik terhadap Korea Selatan dengan menyebut negara tetangganya itu kapitalis.
Mereka mengatakan bintang K-pop diperlakukan seperti budak oleh perusahaan besar dan menjalani kehidupan yang menyedihkan di Selatan.
Korea Utara juga menjatuhkan denda berat atau penjara bagi warganya yang menikmati hiburan dari Korea Selatan.
Mereka juga tak boleh meniru cara orang Korea Selatan berbicara saat pemimpin Kim Jong Un meningkatkan perang terhadap pengaruh luar.
Baca Juga: Food Estate jadi Ancaman Baru Warga Papua, WALHI: Ulangi Program Masa Lalu Kapitalis!
Sebuah undang-undang "pemikiran anti-reaksioner" baru diberlakukan akhir tahun lalu, termasuk hukuman 15 tahun penjara bagi mereka yang tertangkap dengan media dari Korea Selatan.