Negara-Negara G20 Sepakat Beri Bantuan ke Afganistan Tanpa Mengakui Taliban

Rabu, 13 Oktober 2021 | 14:00 WIB
Negara-Negara G20 Sepakat Beri Bantuan ke Afganistan Tanpa Mengakui Taliban
Logo G20 dari kejauhan [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Konferensi Tingkat Tinggi negara-negara G20, Selasa (12/102), menyepakati bantuan kemanusiaan untuk Afganistan sangat penting, tapi diberikan tanpa mengakui pemerintahan Taliban.

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping tidak berpartisipasi dalam KTT tersebut.

Dalam KTT khusus yang digelar secara virtual, negara-negara G20 menekankan pentingnya penyaluran bantuan kemanusiaan melalui organisasi internasional independen ke Afganistan, tanpa secara resmi mengakui pemerintahan Taliban.

Perdana Menteri Italia Mario Draghi mengatakan, "Semua pemimpin G20 harus menjalin kontak dengan Taliban, tetapi hal itu bukan berarti mengakui mereka sebagai pemerintah Afganistan.”

Italia saat ini memegang jabatan kepresidenan bergilir G20. Kanselir Jerman Angela Merkel dalam konferensi pers setelah KTT juga menekankan bahwa semua organisasi PBB di Afganistan harus didukung dengan sumber daya yang dibutuhkan untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan.

Jerman akan memberikan €600 juta (Rp9,8 triliun), kata Merkel. Ia juga mengakui pentingnya posisi Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia dalam menghidupkan kembali ekonomi Afganistan.

Menjelang KTT, Uni Eropa juga telah mengumumkan paket bantuan sebesar €1 miliar (Rp16,4 triliun) untuk Afganistan dan negara-negara tetangga guna menghindari krisis kemanusiaan lebih jauh.

Paket bantuan tersebut sudah termasuk €300 juta (Rp4,9 triliun) yang sebelumnya dijanjikan untuk tujuan kemanusiaan.

Komisi Eropa mengumumkan bahwa dana tersebut akan disalurkan secara langsung ke Afganistan melalui organisasi internasional di lapangan.

Baca Juga: Menderita Sejak Dikuasai Taliban, G20 Sepakat Beri Bantuan Kemanusiaan ke Afghanistan

Para pemimpin G20 sepakat bahwa bantuan kemanusiaan juga harus berfokus pada program yang berpihak pada perempuan dan anak-anak perempuan di Afganistan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI