Sosok JK, Pemuda Residivis Yang Sudah Lima Kali Curi Sepeda Motor

Rabu, 13 Oktober 2021 | 13:46 WIB
Sosok JK, Pemuda Residivis Yang Sudah Lima Kali Curi Sepeda Motor
Pemuda berinisial JK (27), pelaku kejahatan yang memprovokasi tawuran dan pencurian sepeda motor di kawasan Jakarta Pusat. (Suara.com/Arga)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nasib seorang pemuda berinsial JK (27) harus berakhir di balik jeruji besi usai tertangkap polisi karena memprovokasi warga melakukan tawuran, mencuri sepeda motor, hingga mengkonsumsi narkoba. Adapun pihak diprovokasi JK untuk melakukan tawuran adalah warga Kwitang dan warga Kali Pasir, Jakarta Pusat.

Kapolsek Senen, Kompol Ari Susanto mengatakan bahwa JK bukan hanya sekali melakukan pencurian sepeda motor. Sepanjang sepak terjangnya sebagai bandit, total sudah lima unit sepeda motor berhasil dia gasak.

"Sudah nyolong pengakuannya lima kali," kata Ari di Mapolrestro Jakarta Pusat, Rabu (13/10/2021).

Pada kesempatan yang sama, Kanit Reskrim Polsek Senen, AKP Bambang Santoso menyatakan jika sosok JK adalah bromoncorah atau residivis. Dia pernah terlibat kasus penyalahgunaan senjata tajam serta pencurian.

"Memang kalau Polsek Senen sudah tidak asing lagi karena sudah dua kali. Pertama kasus sajam yang kedua kasus pencurian," beber Bambang.

Untuk melancarkan aksinya, biasanya JK memodifikasi sebilah gunting dan korek api untuk dijadikan kunci 'T'. Alat itu kemudian dijadikan guna membuka paksa kunci sepeda motor.

"Iya, itu jadi letter T rakitan istilahnya," sambung Bambang.

Biasanya, JK mengincar sepeda motor yang terparkir tanpa pengawasan sang pemilik. Terbaru dia sukses menggondol satu unit sepeda motor jenis Yamaha Mio berwarna biru.

"Motor yang memang gampang diambil, parkirnya tidak terpantau sama korbannya," tutur Bambang.

Baca Juga: Polisi Sebut Pelaku Kejahatan di Jakarta Pusat Beraksi Pakai Narkoba

Bambang menambahkan, JK biasa menjual motor curiannya dengan harga berkisar Rp3 juta. Terkait apakah ada jaringan yang melibatkan JK, polisi masih terus melakukan pengembangan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI