Artinya: “Wahai manusia, sesungguhnya aku adalah rahmat yang dihadiahkan.”
Pendapat ulama tentang maulid nabi
Setelah beragam ayat tentang maulid nabi dibicarakan, banyak orang juga membicarakan tentang hukum merayakan maulid nabi. Merayakan maulid nabi merupakan wujud ekspresi kebahagiaan tersebut dan itu boleh saja dilakukan. Nah, berikut ini pendapat para ulama tentang maulid nabi.
Berikut dikutip dari islam.nu.or.id, pendapat para ulama tentang maulid Nabi Muhammad SAW.
1. Al-Imam al-Suyuthi dari kalangan ulama’ Syafi’iyyah mengatakan:
“Perayaan maulid termasuk bid'ah yang baik, pelakunya mendapat pahala. Sebab di dalamnya terdapat sisi mengagungkan derajat Nabi Saw dan menampakan kegembiraan dengan waktu dilahirkannya Rasulullah Saw”.
2. Dari kalangan Hanafiyyah, Syaikh Ibnu ‘Abidin mengatakan:
“Ketahuilah bahwa salah satu bid’ah yang terpuji adalah perayaan maulid Nabi pada bulan dilahirkan Rasulullah Muhammad Saw”. Bahkan setiap tempat yang di dalamnya dibacakan sejarah hidup Nabi Saw, akan dikelilingi malaikat dan dipenuhi rahmat serta ridho Allah Swt.
3. Al-Imam Ibnu al-Hajj ulama’ dari kalangan madzhab Maliki mengatakan:
Baca Juga: Kritik MUI Soal Penggeseran Libur Maulid Nabi: Menggeser Libur Sudah Tak Relevan
"Tidaklah suatu rumah atau tempat yang di dalamnya dibacakan maulid Nabi Saw, kecuali malaikat mengelilingi penghuni tempat tersebut dan Allah memberi mereka limpahan rahmat dan keridloan”.