Video tersebut disebarkan dengan informasi yang berbeda. Dia mengataka matahari bisa menginaktifasi virus di dunia, tetapi tak bisa sepenuhnya mencegah penularan.
"Video ini adalah VIDEO LAMA dari pidato bapak presiden pada bulan Juli 2020. Saat itu memang ada press release penelitian di Amerika Serikat yang menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 tidak bertahan lama di permukaan tidak berpori bila terkena sinar matahari sehingga risiko penularan di lokasi outdoor lebih rendah daripada indoor," jelasnya, dikutip Suara.com.
dr Muhamad Fajri Adda'i melalu instagramnya menjelaskan hubungan antara sinar matahari dengan covid-19.
Faktanya, sinar matahari bisa menginaktifasi virus dengan cepat di udara.
Kemudian, sinar matahari membantu pembentukan vitamin D yang dibutuhkan oleh sistem imun untuk bekerja secara optimal.
Oleh karena itu, disarankan untuk berjemur untuk mengurangi risiko penularan covid-19.
Dia menegaskan bahwa pencegahan penularan covid-19 secara efektif dilakukan dengan protokol kesehatan yang disiplin, menjaga kesehatan imun dan vaksinasi.
"Pencegahan penularan hanya bisa dilakukan secara efektif dengan melakukan protokol kesehatan secara disiplin, menjaga kesehatan imun, serta vaksinasi," ujarnya.
KESIMPULAN
Baca Juga: Luhut: Covid-19 di Indonesia Jauh Lebih Baik dari Singapura, Malaysia, dan Thailand
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa video yang beredar adalah salah atay hoaks.