Suara.com - Beredar narasi Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menangis setelah ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK dengan bukti hasil korupsi.
Narasi ini dibagikan oleh akun YouTube PILAR ISTANA. Akun ini mengunggah sebuah video berjudul “VIRAL TERBARU HARI INI ~ SELAMAT JALAN ANIES BASWEDAN!! KPK BERHASIL LAKUKAN INI”.
Video tersebut menjadi viral setelah diunggah pada 9 Oktober 2021. Video terkait Anies Baswedan tertangkap KPK itu juga telah ditonton sebanyak 14.038 kali.
Keterangan video menyebutkan jika Gubernur Anies Baswedan menangis saat ditangkap KPK. Tak hanya itu, KPK juga disebut berhasil mengamankan bukti hasil korupsi berupa uang triliunan.
Baca Juga: Anies Berangkat ke Jayapura Tinjau Atlet DKI di PON XX Papua
Adapun narasi yang dibagikan sebagai berikut:
“VIRAL TERBARU HARI INI ~ SELAMAT JALAN ANIES BASWEDAN!! KPK BERHASIL LAKUKAN INI”
NARASI DALAM GAMBAR:
“TANGIS GUBERNUR PECAH DI KPK
UANG TRILIUNAN BERHASIL DIAMANKAN NASIB ANIES BERAKHIR DISINI”
Lantas benarkah klaim tersebut?
Baca Juga: Ahok Terus Tunjukkan Prestasi, Yusuf Muhammad: Gubernur Seiman Sibuk Bohongi Warga DKI
PENJELASAN
Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com, narasi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menangis karena tertangkap KPK bersama barang bukti uang triliunan tidak benar.
Faktanya, tidak ada pemberitaan yang kredibel bahwa Anies Baswedan ditangkap oleh KPK. Anies sendiri masih sempat meresmikan pembangunan Kampung Susun Cakung, Jakarta Timur.
Selain itu, Anies juga terpantau masih aktif di akun Instagram resminya. Terbaru, ia memberikan apresiasi ke Jakarta Smart City yang berhasil memenangkan IDC Future Enterprise Awards 2021 pada 9 Oktober 2021.
Anies juga mengunggah progres pembangunan Gedung Panjang yang akan menjadi Wisma Seni dan Perpustakaan Taman Ismail Marzuki pada 10 Oktober 2021.
KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas, maka narasi tangis Gubernur Anies Baswedan pecah karena tertangkap KPK bersama barang bukti uang triliunan adalah hoaks.
Narasi tersebut masuk ke dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.