PPPK juga memiliki hak atas cuti, sebagaimana yang tertulis dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 49 Tahun 2018 tentang manajemen PPPK
Berikut 4 jenis cuti yang menjadi hak PPPK:
- Cuti tahunan
PPPK yang telah menempuh masa kerja setidaknya satu tahun secara terus menerus memiliki ha katas cuti tahunan sebanyak 12 hari kerja. - Cuti bersama
Hak cuti bersama bagi PPPK sama seperti yang diperoleh PNS. PPPK yang tidak memperoleh hak cuti bersama atas dikarenakan jabatan yang dimilikinya akan memperoleh hak cuti pengganti yaitu jumlah cuti tahunan yang ditambah dengan jumlah cuti pertama yang tidak bisa mereka peroleh. - Cuti melahirkan
Cuti melahirkan akan diberikan pada saat kelahiran anak pertama sampai anak ketiga dengan maksimal jangka waktu cuti 3 bulan. - Cuti sakit
Hak cuti sakit dapat diperoleh PPPK yang sakit lebih dari satu hari sampai Batasan 14 hari. Hak cuti ini dapat diambil jika PPPK mengajukan permintaan tertulis pada PPK atau pejabat berwenang dengan syarat melampirkan surat keterangan dokter
Pengembangan Kompetensi untuk PPPK
Hak pengembangan kometensi dapat diperoleh PPPK sesuai dengan perencanaan pengembangan kompetensi pada Instansi terkait. Karena jumlahnya terbatas, pengembangan kompetensi biasa diberikan dengan memperhatikan hasil kinerja PPPK.
Perlindungan Jaminan untuk PPPK
Sesuai dalam pasal 75 tentang perlindungan PPPK, pemerintah wajib memberikan 5 poin perlindungan berikut:
- Jaminan kesehatan
- Jaminan kecelakaan kerja
- Jaminan hari tua
- Jaminan kematian
- Bantuan hukum
Penghargaan untuk PPPK
Seorang PPPK yang menunjukkan sikapnya mengenai kesetian, kecakapan, kejujuran, pengabdian, dan prestasi merupakan priototas dari tunjangan pengharaan ini.
Bentuk penghargaan bagi PPPK:
Baca Juga: Apa Beda PPPK dan PNS? Simak Penjelasan Status, Gaji, hingga Masa Pensiunnya
- Tanda kehormatan
- Kesempatan menghadiri acara resmi/atau acara kenegaraan
Demikian informasi mengenai berapa gaji PPPK serta jumlah jatah cuti dan fasilitas lain yang akan diterima jika lolos menjadi PPPK.