Suara.com - Sebagian umat muslim di Indonesia ada yang mengadakan tahlilan untuk memperingati orang meninggal mulai dari hari pertama, ke tujuh hingga tahlilan hari ke-40. Hal ini lantaran adanya kepercayaan bahwa orang yang meninggal masih ada di rumah selama 40 hari. Benarkah orang meninggal setelah 40 hari kembali ke rumah?
Buya Yahya, pengasuh Lembaga Pengembangan Da'wah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah mengatakan tidak ada arwah gentayangan. Apalagi anggapan tentang roh orang yang sudah meninggal masih ada di rumah hingga 40 hari.
Hal ini seperti yang dilansir dari tayangan video yang diunggah di kanal YouTube Al-Bahjah TV pada 20 Oktober 2018 silam. Tak hanya itu, Buya Yahya juga menjawab pertanyaan, benarkah orang meninggal setelah 40 hari kembali ke rumah?
"Orang yang meninggal dunia punya urusan dengan amalnya. Tidak ada roh pulang setiap malam Jumat nangis-nangis depan rumah itu tidak ada. Tidak ada roh gentayangan, itu kan di sinetron, hanya hayalan," ujar Buya Yahya.
Ia menegaskan bahwa orang yang meninggal dunia punya urusan dengan amalnya. Apabila di dunia dia baik maka akan mendapatkan kemudahan di alam kubur dan kenikmatan di akhirat.
Selain itu, pemilik nama asli Yahya Zainul Ma'arif itu juga menerangkan tentang keberadaan orang yang sudah meninggal dunia.
"Rohnya orang meninggal dunia di alam barzah bukan alam dunia. Di alam barzah bisa menyaksikan alam dunia semuanya dan mendengarkan omongan di dunia, tetapi melihatnya dengan hukum alam barzah, yang dilihat dosa atau pahalanya," tuturnya lagi.
Lalu, benarkah orang yang meninggal dunia kembali ke rumah? Buya Yahya kembali memberikan penjelasannya.
"Lalu apakah mungkin orang meninggal dunia lalu ke dunia lagi? Itu terjadi bab karomah. Seperti tabib al banani ada orang dikisahkan meninggal dunia tapi ingin sholat lagi di dunia. Setelah meninggal dunia diberi karomah oleh Allah SWT untuk sholat, tawaf, sholat malam, nolong orang. Itu terjadi karomah para auliya bukan setiap orang keliling masuk rumahnya lagi nangis-nangis, itu tidak ada," ungkap Buya Yahya.
Baca Juga: Banyak Mitos Larangan di Bulan Maulid Nabi, Bagaimana Umat Muslim Menyikapinya?
Ulama tersebut menegaskan inti dari hal ini adalah keyakinan yang benar bahwa orang meninggal hanya memiliki urusan dengan amalnya.