California Larang Lepas Kondom Tanpa Izin saat Bercinta, Dianggap Pelecehan Seksual

Senin, 11 Oktober 2021 | 08:53 WIB
California Larang Lepas Kondom Tanpa Izin saat Bercinta, Dianggap Pelecehan Seksual
Ilustrasi kondom (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - California menjadi negara bagian pertama di AS yang melarang melepas kondom tanpa izin selama hubungan seksual, dan dianggap pelecehan.

NBC News mewartakan bahwa aturan tersebut berlaku setelah Gubernur Gavin Newsom menandatangani RUU menjadi undang-undang pada hari Kamis (7/10/2021).

Undang-undang tersebut pertama kali diusulkan oleh Anggota Majelis Demokrat Cristina Garcia pada tahun 2017.

UU tersebut diusulkan setelah sebuah studi Universitas Yale tahun mengungkapkan jika tindakan sembunyi-sembunyi itu, yang disebut sebagai stealthing, meningkat terhadap wanita dan pria gay.

Baca Juga: Nyaris Tewas saat Coba Selamatkan Anjing, Wanita Ini Derita Luka Bakar Parah

Analis legislatif kemudian mengatakan bahwa tindakan melepas kondom saat berhubungan seks dapat dianggap sebagai pelecehan seksual.

"Bagi sebagian besar orang, ini seperti, 'Ya, masuk akal bahwa ini tidak bermoral dan seharusnya ilegal,'" jelas Garcia , disadur dari  NPR Minggu (10/10/2021).

"Banyak orang mengatakan kepada saya, 'Saya tidak percaya itu belum ilegal,'" tambahnya.

Stealthing jarang dituntut karena sulitnya membuktikan bahwa pelaku bertindak dengan sengaja dan bukan tidak sengaja.

Proyek Penelitian Pendidikan Hukum Penyedia Layanan Erotis mendukung RUU tersebut. Mereka mengatakan RUU itu dapat memungkinkan para pekerja seks untuk menuntut kliennya ketika melepas kondom.

Baca Juga: Sempat Bentrok Gegara Aturan COVID-19, Kantor Tesla Segera Pindah Dari California

"Undang-undang ini adalah yang pertama di negara ini, tetapi saya mendesak negara bagian lain untuk mengikuti arahan California dan memperjelas bahwa mencuri bukan hanya tidak bermoral tetapi juga ilegal," jelas Garcia.

Alexandra Brodsky, penulis utama studi mengenai tindakan tersebut langsung memberi selamat kepada Cristina Garcia setelah RUU itu disahkan.

Dalam studinya, Brodsky mengatakan bahwa selain pelanggaran, stealthing juga menimbulkan risiko kehamilan yang tidak direncanakan atau penularan infeksi menular seksual.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI