Menko PMK Temukan Capaian Vaksinasi di Kabupaten Malang Masih Rendah

Minggu, 10 Oktober 2021 | 21:35 WIB
Menko PMK Temukan Capaian Vaksinasi di Kabupaten Malang Masih Rendah
Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di Balai Desa Kemulan, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada Minggu (10/10/2021). (Dok. Humas Kemenko PMK)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyinggung soal pelaksanaan vaksinasi di Kabupaten Malang yang masih rendah. Karena itu, ia meminta kepada masyarakat yang sudah divaksin untuk mengajak lainnya yang belum divaksin.

Itu disampaikannya saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di Balai Desa Kemulan, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada Minggu (10/10/2021).

"Berdasarkan laporan KPC PEN (Komite Penanganan Covid-19 dan Percepatan Ekonomi Nasional) di tingkat nasional, Kabupaten Malang ini vaksinasinya masih rendah. Masih sekitar 52 persen lebih sedikit," kata Muhadjir.

Merujuk data Dinas Kesehatan Kabupaten Malang per 8 Oktober 2021, capaian vaksinasi baru sebesar 52,77 persen atau 1.096.846 dosis vaksin yang sudah diberikan kepada masyarakat. Jumlah tersebut baru setengah dari target vaksinasi di Kabupaten Malang yang ditetapkan KPC PEN yakni 2.078.406 dosis vaksin.

Baca Juga: Update: Warga Indonesia Sudah Divaksin Lengkap Hampir Capai 57 Juta Orang

Di samping itu, Muhadjir menyampaikan terima kasih kepada mereka yang hadir untuk divaksin.

Ia juga meminta kepada masyarakat yang telah divaksin untuk mengingatkan dan mengajak mereka yang belum vaksin untuk segera vaksin.

"Saya pertama mengucapkan terima kasih atas kehadiran bapak ibu sekalian mengikuti vaksinasi di sini. Tetapi saya mohon mengajak tetangga saudaranya kerabat dekatnya yang belum vaksin untuk ramai-ramai ikut vaksin," ucapnya.

Kepada masyarakat, Muhadjir menerangkan virus Covid-19 akan sangat berbahaya bagi mereka yang belum divaksin. Khususnya untuk yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid yang tidak bisa mendapatkan vaksin.

"Yang paling rentan terhadap Covid-19 ini adalah mereka yang menderita komorbid. Yang punya penyakit yang jadi bancakannya (hidangan) virus covid. Jadi orang yang punya penyakit tertentu jadi sasarannya covid," tuturnya.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Bali Turun Signifikan, Jokowi: Pertahankan Kasus Serendah Mungkin

Beberapa penyakit penyerta yang menjadi santapan Covid-19, sebut Muhadjir, adalah hipertensi atau tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit pernapasan, dan penyakit ginjal.

Ia berpesan kepada masyarakat yang memiliki penyakit penyerta yang sulit disembuhkan untuk terus memperketat protokol kesehatan demi menjaga keselamatannya.

"Kalau tidak bisa divaksin, misalnya yang diabetes, tolong betul-betul menjaga diri, memakai masker, cuci tangan, dan maskernya kalau perlu didobel," ujarnya.

Sementara itu, untuk penyakit penyerta yang masih bisa disembuhkan seperti penyakit hipertensi, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) tersebut meminta untuk bisa diobati dengan baik sampai tekanan darahnya normal dan dapat menerima vaksin.

Ia meminta kepada masyarakat yang sehat dan tidak memiliki penyakit komorbid agar segera divaksin. Menurutnya, selain melindungi diri sendiri, vaksin juga akan sangat melindungi mereka yang tidak bisa menerima vaksin.

"Untuk yang tidak komorbid itu harus segera divaksin. Karena kalau dia kena Covid-19 memang mungkin dia selamat, tapi yang berbahaya itu kalau ada saudaranya yang komorbid itu ketularan. Itu yang berbahaya," pinta Muhadjir.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI