Ganjar Pranowo Resmikan Pilar Perdamaian The Water of Peace dan Deklarasi Kelurahan Damai

Sabtu, 09 Oktober 2021 | 19:46 WIB
Ganjar Pranowo Resmikan Pilar Perdamaian The Water of Peace dan Deklarasi Kelurahan Damai
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. (Dok: Pemprov Jateng)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menghadiri dan meresmikan Pilar Perdamaian “The Water of Peace” dan Deklarasi Kelurahan Damai di Tipes, Serengan, Kota Surakarta, Jateng, Sabtu (9/10/2021).

Ia berharap, Program Desa Damai yang digagas Wahid Foundation dan UN Women itu bisa digabungkan dengan program desa inklusif yang telah berjalan di Jateng, sehingga memudahkan proses pembangunan.

“Bagus sekali ya. Kalau seluruh desa kita bisa bikin kegiatan seperti ini maka insyaallah desa-desa itu akan jauh lebih nyaman, mereka akan rukun dan di Tipes, Solo ini menjadi contoh,” ujarnya.

“Kalau kemudian setiap desa ini bisa kita kerjakan, maka desa-desa akan damai. Kalau damai mikir pembangunannya gampang,” imbuhnya.

Baca Juga: Anak-anak Muda Kreatif Papua Bertemu Ganjar Pranowo, Ini Kesan Mereka

Di sisi lain, Ganjar juga menilai, program desa damai ini bisa digabungkan dengan program desa inklusif yang telah berjalan di Jateng. Dengan cara itu, lanjut Ganjar, dia melihat masa depan pembangunan Indonesia yang lebih cerah.

“Kalau itu bisa digabungkan, nanti kita tambahi program ini. Maka nanti urusan hubungan antar manusianya beres, mereka aman, mereka seneng, mereka bahagia, mereka tentrem, mesti mbangune enak, karena gotong royongnya biasanya akan kuat sekali,” tandasnya.

Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid, sebagai Direktur Wahid Foundation menjelaskan, Program Desa Damai ini sudah ada di 30 desa yang 18 diantaranya telah deklarasi. Yenny mengatakan, ada tiga pilar utama yang menjadi bagian dari program desa damai.

“Pertama penguatan ekonomi masyarakat. Jadi ada pelatihan, ngajari masyarakat untuk mengatur cashflow. Kedua adalah penghormatan pelatihan untuk bagaimana kita bisa menghormati perbedaan keyakinan. Ini perlu ada mekanisme di masyarakt. misalnya pencegahan konflik, perangkat desa ngumpulkan siapa. Ketiga peran perempuan, karena ketika dia lebih berdaya maka mereka akan memberi untuk keluaraga dan lingkungan sekitar,” tutur Yenny.

Acara tersebut juga dihadiri perwakilan UN Women, Dwi Yuliawati Fais. UN Women merupakan bagian dari organisasi PBB yang bergerak untuk Kesetaraan Jender dan Pemberdayaan Perempuan.

Baca Juga: Andi Sudirman Undang Ganjar Pranowo ke Toraja, Ganjar: Saya Penggemar Kopi Toraja

Pembacaan deklarasi desa damai dilakukan oleh tujuh perempuan mewakili warga desa. Selain itu, diresmikan pula pilar perdamaian “The Water of Peace”. Di kesempatan itu, Ganjar dan Yenny sempat berduet menyanyikan lagu berjudul Pancasila.

Lagu yang dibawakan sebenarnya merupakan teks Pancasila. Namun dilantunkan dengan Bahasa Jawa dengan nada lagu religi terkenal berjudul Tombo Ati.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI