Penerbangan Internasional di Bali Dibuka, Jokowi Minta Kasus Covid-19 Tetap Terkendali

Jum'at, 08 Oktober 2021 | 20:28 WIB
Penerbangan Internasional di Bali Dibuka, Jokowi Minta Kasus Covid-19 Tetap Terkendali
Presiden Joko Widodo memuji penanganan Covid-19 di Provinsi Bali yang dianggap berhasil menurunkan kasus aktif, Jumat (8/10/2021). [BPMI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pembukaan penerbangan internasional di Bali merupakan bagian dari upaya membuka kembali aktivitas ekonomi.

Jokowi menyebut pembukaan aktivitas ekonomi Bali ini sangatlah penting, mengingat sumber utama penghasilan masyarakat berasal dari sektor pariwisata

Karena itu Jokowi meminta kepada seluruh pemangku kepentingan untuk mempersiapkannya dengan baik.

"Kita harus siapkan secara detail infrastruktur, sehingga wisatawan datang, tetapi Covid-nya tetap terkendali," ujar Jokowi ketika memberikan pengarahan kepada Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Provinsi Bali di Kantor Gubernur Bali, Kota Denpasar, pada Jumat (8/10/2021).

Baca Juga: Satgas Pastikan Kasus Covid-19 di PON Papua Ditangani Secara Profesional

"Kita tunjukkan bahwa kita mampu mengelola, mampu mengendalikan dengan manajemen yang ada di lapangan," Jokowi menambahkan.

Hal ini menyusul pemerintah telah memutuskan akan membuka penerbangan internasional di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, pada 14 Oktober 2021.

Pada masa pandemi ini, wisatawan yang datang ke Bali sangat menurun jumlahnya. Tercatat, jumlah wisatawan asing menurun hingga 97 persen, jumlah wisatawan nusantara menurun 27 persen, dan tingkat hunian kamar hotel di bawah 20 persen.

Selain itu, Jokowi meminta agar pengalaman-pengalaman negara lain dalam menghadapi Covid turut dipelajari, termasuk pentingnya disiplin menjalankan protokol kesehatan.

"Disiplin protokol kesehatan itu sangat menekan angka penyebaran Covid," tutur Jokowi.

Baca Juga: Update COVID-19 Jakarta 8 Oktober: Positif 150, Sembuh 209, Meninggal 0

Jokowi menuturkan dari pengalaman beberapa negara, vaksinasi merupakan hal penting yang harus dijalankan.

"Di beberapa negara, saat kasus aktifnya sudah mulai menurun dan aktivitas ekonomi dibuka tapi tidak diimbangi dengan kecepatan vaksinasi, telah mengakibatkan kasus melonjak yang diiringi kenaikan angka kematian," ucap dia.

Tapi sebaliknya kata Jokowi, di negara yang tingkat vaksinasinya tinggi, ketika aktivitas ekonomi dibuka, angka kasus kematiannya masih tetap rendah.

"Jadi artinya apa? Vaksinasi itu sangat menentukan," tutur Jokowi.

Per tanggal 8 Oktober 2021, vaksinasi di Provinsi Bali sendiri telah mencapai 98 persen untuk dosis pertama dan lebih dari 80 persen untuk dosis kedua.

Meski demikian, Kepala Negara meminta Pangdam dan Kapolda setempat untuk terus mendorong angka vaksinasi di beberapa wilayah meningkat sebelum tanggal 14 Oktober.

"Kita harapkan nantinya setelah tanggal 14 itu dibuka yang paling penting itu testing dan tracing-nya betul-betul dikerjakan secara maksimal. Terutama yang merah merah itu agar diperbaiki, misalnya testing rerata mingguan di Bangli 57 persen, di Karangasem 34 persen, dinaikkan," jelasnya.

"Tracing-nya juga sama, yang masih merah merah agar dinaikkan. Ini menurut saya hanya sentuhan kecil-kecil, tapi memang perlu dilakukan kalau kita sudah buka," sambungnya.

Melihat situasi tersebut, Jokowi optimistis dan berani untuk memutuskan pembukaan penerbangan internasional ke Bali.

"Nanti secara teknis akan disampaikan oleh Pak Gubernur dan dari Pak Menko. Tapi intinya, kita harus menyiapkan infrastrukturnya, infrastruktur kesehatannya, dan tanggal 14 (Oktober) itu betul-betul dibuka itu siap betul. Kalau dari sisi vaksinasi sudah enggak ada masalah," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI