Suara.com - Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Jokowi menyusuri jembatan kayu di Taman Hutan Raya Ngurah Rai, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (8/10/2021). Jokowi dan Iriana mengaku sangat menikmati suasana alam di kawasan hutan mangrove tersebut.
"Meniti jembatan kayu yang membelah hutan mangrove di Taman Hutan Raya Ngurah Rai di Kabupaten Badung, Bali. Pagi ini saya bersama Ibu Negara begitu menikmati suasana alam yang terjaga," ujar Jokowi melalui akun instagram @jokowi yang terverifikasi, Jumat (8/10/2021).
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menuturkan dahulu kawasan tersebut merupakan bekas tambak ikan dan udang yang terbengkalai. Namun pada 1992 direhabilitasi menjadi Hutan Mangrove.
"Dulu kawasan seluas 268 hektar ini adalah bekas tambak ikan dan udang yang terbengkalai, lalu direhabilitasi semenjak tahun 1992. Sekarang hutan mangrove di Taman Hutan Raya Ngurah Rai telah menjadi hunian bagi 92 jenis burung dan 33 jenis tanaman mangrove," katanya.
Baca Juga: Jokowi Ingin Mangrove di Tahura Ngurah Rai Bali Direplikasi ke Provinsi Lain
Sebelumnya, Jokowi meninjau pelaksanaan penanaman mangrove forest di Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Jumat. Dia menuturkan, hutan mangrove itu telah dibangun sejak tahun 2003 dan merupakan tempat percontohan ekosistem hutan mangrove.
"Merupakan tempat percontohan rehabilitasi ekosistem hutan mangrove di negara kita yang memadukan untuk pendidikan, untuk edukasi, untuk pariwisata dan juga untuk penguatan ekonomi masyarakat," kata Jokowi dalam jumpa pers yang diunggah di Youtube Sekretariat Presiden, Jumat.
Model rehabilitasi mangrove tersebut kata Jokowi yang ingin direplikasi di provinsi -provinsi lain. Sehingga terus dilakukan pemerintah di kawasan-kawasan pesisir untuk melestarikan kawasan hutan mangrove dan memitigasi perubahan iklim dunia.
"Inilah yang ingin kita replikasi, kita copy untuk program rehabilitasi mangrove di provinsi-provinsi yang lain. Yang ini akan terus kita lakukan di kawasan-kawasan pesisir untuk memulihkan, untuk melestarikan kawasan hutan mangrove kita, dan juga untuk mengantisipasi dan memitigasi perubahan iklim dunia yang terus dan akan terjadi," kata dia.
Karena itu, Jokowi mengharapkan melalui penanaman mangrove, dapat mengurangi energi gelombang, bisa melindungi pantai dari abrasi. Serta diharapkan bisa menghambat intrusi air dan memperbaiki kualitas lingkungan baik di lingkungan pesisir maupun habitat di pantai.
Baca Juga: Profesor Singapura Sebut Jokowi Jenius: Pemimpin Paling Efektif di Dunia
"Kita harapkan nanti ada peningkatan dari baik produksi ikan dan hasil laut lainnya, utamanya kepiting yang cocok untu mangrove ini dan yang paling akhir adalah bisa meningkatkan pendapatan masyarakat," tutur Jokowi.