Suara.com - Penyiaran Republik Islam Iran (IRIB) merilis pedoman penyiaran baru yang melarang tayangan wanita makan pizza dan sandwich di TV.
Menyadur Al Araby JUmat (8/10/2021) ada sederet aturan sensor lainnya yang juga dirilis termasuk dilarang menampilkan wanita dengan sarung tangan kulit.
Tayangan wanita yang sedang mengonsumsi minuman merah juga dilarang tampil di TV oleh pemerintah Iran.
Sementara pria tidak boleh ditampilkan menyajikan teh untuk wanita dalam adegan yang melibatkan tempat kerja, menurut situs oposisi IranWire.
Baca Juga: Mola TV Dapat Hak Siar UFC, EMTK Bersaing Lewat Penayangan Formula 1 di Indonesia
Amir Hossein Shamshadi, kepala Humas di Republik Islam Iran Broadcasting, mengeluarkan keputusan pada 27 September untuk memastikan tidak ada sindiran "tidak bermoral" di layar televisi Iran.
Adegan atau foto yang menunjukkan pria dan wanita di lingkungan domestik harus dibersihkan oleh IRIB sebelum disiarkan, tambah putusan itu.
Sensor terhadap perempuan dilakukan dengan dalih kesopanan yang dipaksakan oleh negara yang mengatur kehidupan sehari-hari mereka di Iran.
Mengenakan jilbab dan pakaian sederhana menjadi wajib bagi wanita di Iran setelah Revolusi Islam 1979.
Wanita secara teratur menjadi sasaran polisi moral negara bagian, yang dikenal sebagai Gasht-e Irsyad, karena memperlihatkan rambut di depan umum atau karena "tidak pantas" mengenakan jilbab.
Baca Juga: Kenapa Iran Berkonflik dengan Azerbaijan?