Suara.com - Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi menelepon Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Rabu (6/10/2021) untuk membahas perkembangan terbaru dari perjuangan Palestina dan proses perdamaian negara tersebut.
Mengutip Egypt Today, Kamis (7/10/2021), Juru Bicara Kepresidenan Mesir Bassam Rady menjelaskan bahwa dalam panggilan telepon tersebut, Sisi menekankan Mesir akan terus mengerahkan upaya keras terhadap perjuangan Palestina dalam koordinasi dengan pihak Palestina.
Upaya tersebut dilakukan untuk menghidupkan kembali proses perdamaian dan membantu rakyat Palestina memulihkan hak-hak mereka yang sah serta mempromosikan keamanan dan stabilitas di wilayah tersebut.
Presiden Palestina Abbas memuji kedalaman dan privasi hubungan Mesir-Palestina. Pemimpin Palestina menghargai upaya yang dilakukan oleh Mesir untuk mendukung perjuangan Palestina.
Baca Juga: Galang Donasi untuk Palestina, Ustaz Zacky Mirza Yakinkan Donasinya Dilindungi Hukum
Menurut Abbas, Mesir mempertahankan peran bersejarahnya untuk mencapai solusi yang adil dan komprehensif untuk masalah Palestina.
Rady mengatakan Sisi dan Abbas sepakat perlunya melanjutkan konsultasi dan koordinasi intensif terkait berbagai isu yang menjadi perhatian bersama.
Pada September lalu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Mesir Ahmed Hafez menyatakan bahwa Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry tegas pada pendirian Mesir terhadap perjuangan Palestina dan hak-hak sah rakyat Palestina.
Komentar Shoukry disampaikan dalam pertemuan tripartit dengan rekan Yordania dan Palestina, yakni Ayman Safadi dan Riyad Al-Maliki di Istana Tahrir, pusat kota Kairo.
Shoukry juga menegaskan pendirian Mesir terhadap perjuangan Palestina menjelang sidang biasa ke-156 Dewan Liga Negara-negara Arab di tingkat menteri.
Baca Juga: Diskusi 2 Muslim soal Masyarakat Barat Menjadikan Komunitas Muslim LBGTQ
Shoukry meminta pihak-pihak internasional yang berkaitan dengan hal tersebut untuk memberikan kondisi yang tepat guna mendorong jalur perdamaian selama periode mendatang dengan cara yang mencapai perdamaian dan stabilitas yang diinginkan di kawasan itu. (Jacinta Aura Maharani)