Angkatan Laut AS Jual Dua Kapal Induk Bekas Sangat Murah, Cuma Satu Sen

Kamis, 07 Oktober 2021 | 14:33 WIB
Angkatan Laut AS Jual Dua Kapal Induk Bekas Sangat Murah, Cuma Satu Sen
Kapal induk USS George H.W. Bush. Foto sebagai ilustrasi. (Sumber: Wikipedia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) menjual dua bekas kapal induk masing-masing seharga satu sen kepada sebuah perusahaan pemecah kapal di Texas.

Menyadur US News Kamis (7/10/2021), Komando Sistem Laut Angkatan Laut AS mengonfirmasi jika dua kapal tersebut adalah USS Kitty Hawk dan USS John F. Kennedy.

Pejabat Angkatan Laus AS juga mengungkapkan jika kedua kapal induk bekas tersebut dijual dengan harga yang sangat murah, yakni satu sen.

"Nilai kontrak mencerminkan bahwa perusahaan yang dikontrak akan mendapat manfaat dari penjualan baja bekas, besi, dan bijih logam non-ferrous selanjutnya," kata juru bicara Komando Sistem Laut Angkatan Laut, Alan Baribeau.

Baca Juga: Mental dari 400 Orang Terkaya di Amerika, Kekayaan Donald Trump Turun 5,7 Triliun

Naval Sea Systems Command, suborganisasi Angkatan Laut AS, mengatakan telah menyetujui untuk menjual USS Kitty Hawk dan USS John F. Kennedy ke International Shipbreaking Limited (ISL), yang berbasis di Brownsville, Texas.

Proses pemecahan kapal bekas membutuhkan biaya yang cukup mahal, dan Angkatan Laut AS sebelumnya telah membayar cukup mahal kepada ISL untuk mendaur ulang kapal.

Kedua kapal induk tersebut diluncurkan pada tahun 1960-an dan mampu membawa puluhan pesawat tempur. USS Kitty Hawk dikerahkan dalam Perang Vietnam, dan USS John F. Kennedy terjun dalam Perang Teluk.

USS Kitty Hawk purnatugas pada tahun 2017 dan John F. Kennedy dinonaktifkan pada tahun 2009. Keduanya telah menghabiskan waktu di pangkalan Angkatan Laut AS setelah menjalankan tugasnya.

Menurut ISL, kapal-kapal itu akan ditarik ke Brownsville untuk dibongkar dalam beberapa bulan mendatang.

Baca Juga: Warga Myanmar Dilanda Bencana Kelaparan saat Covid-19 dan Gejolak Politik

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI