Skrining Covid-19 Pedulilindungi Kini Bisa Diakses di 15 Aplikasi Lain

Kamis, 07 Oktober 2021 | 11:45 WIB
Skrining Covid-19 Pedulilindungi Kini Bisa Diakses di 15 Aplikasi Lain
ILUSTRASI: PeduliLindungi. [Dok Tiket.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Kesehatan mengumumkan skrining Covid-19 melalui Pedulilindungi kini sudah bisa diakses di 15 aplikasi lain mulai Kamis (7/10/2021) hari ini.

Dengan demikian, warga bisa melakukan skrining Covid-19 di tempat publik melalui aplikasi lain di ponselnya, selain melalui aplikasi Pedulilindungi itu sendiri.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan Pedulilindungi yang memeriksa status vaksinasi dan PCR test seseorang ini akan diterapkan di enam kegiatan masyarakat.

Keenam kegiatan masyarakat tersebut antara lain; Perdagangan, Transportasi, Pariwisata, Perkantoran atau Pabrik, Keagamaan, dan Pendidikan.

Baca Juga: Aplikasi PeduliLindungi Kini Sudah Terhubung dengan Biro Perjalanan Online

"Dengan adanya QR Code yang di-scan untuk memulai suatu aktivitas, diharapkan kalau terjadi kasus positif kita bisa dengan cepat mengetahui siapa saja yang ada di tempat tersebut pada waktu tersebut, akan membantu proses tracing," kata Budi dalam jumpa pers virtual, Kamis (7/10/2021).

Chief Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan, Setiaji menjelaskan total ada 50 aplikasi yang akan terkoneksi dengan Pedulilindungi, namun yang sudah terintegrasi baru 15 aplikasi.

Ke-15 aplikasi itu antara lain; Gojek, Grab, Tokopedia, Shopee, Tiket.com, Loket.com, Traveloka, DANA, Livin' by Mandiri, Cinema XXI, LinkAja!, GOERS, JAKI, BNI Mobile, dan M-Cash.

"Dan serta beberapa mitra lainnya yang saat ini sedang dilakukan uji coba menggunakan API Pedulilindungi ini," kata Setiaji.

Seluruh proses ini bekerja sama dengan Pusat Data Nasional yang disediakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan dukungan keamanan data dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN)

Baca Juga: Waspada, Ini Situs PeduliLindungi Palsu Menurut Kominfo

Setiaji menegaskan potensi kebocoran data pengguna sudah diantisipasi dengan memutus Application Programming Interface (API) yang telah terhubung dengan puluhan aplikasi lain tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI