Yakin Tak Minta Uang Rakyat Lagi Buat Formula E, Jakpro: Sponsor Sudah Antre

Rabu, 06 Oktober 2021 | 22:23 WIB
Yakin Tak Minta Uang Rakyat Lagi Buat Formula E, Jakpro: Sponsor Sudah Antre
Ilustrasi Formula E. (unsplash.com//Fabrizio Russo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta meyakini ajang Formula E ke depannya tidak akan lagi menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Bahkan diyakini, dana untuk penyelenggaraan ajang balap mobil listrik itu akan mengandalkan sponsor.

Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Widi Amanasto dana APBD yang dipakai hanya dipakai untuk commitment fee saja. Ia menganggap uang yang dikucurkan sebagai modal awal menggelar acara.

"Iya pasti, enggak pakai APBD. Yang sudah dibayarkan kemarin kita pakai untuk modal kita lah untuk awalnya itu. Nanti akan kita gulirkan terus untuk menjadi suatu bisnis baru," ujar Widi di gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (6/10/2021).

Widi menyatakan, sudah banyak sponsor yang ingin mendanai ajang ini. Namun, pihaknya masih mengatur sejumlah hal seperti trek hingga susunan acara untuk bisa mendapatkan rencana pembiayaan.

Baca Juga: Biaya Penyelenggaraan Formula E Jakarta, Dirut Jakpro: Tidak Pakai APDB DKI

"Sponsor sudah menunggu, antrian panjang. Tapi sponsor itu kan pasti liat proposalnya dong. Proposalnya belum ada, kita nyusun proposal, kita jual," jelas Widi.

Meski sudah banyak sponsor mengantre, Widi menyebut proposal belum selesai dibuat. Begitu perencanaan rampung, nantinya akan ada pengajuan ke berbagai pihak.
 
"Proposalnya menunggu lokasi dulu, kemudian jalurnya seperti apa. Terus sponsor kan juga mau titik ini, titik ini. Nah, itu baru kita susun," tuturnya.

Sementara itu, rencana penyelenggaraan Formula E Jakarta dilakukan pada Juni 2022. Dengan waktu yang tersisa, Widi meyakini sponsor tetap akan bisa datang dan memenuhi pembiayaan yang diperlukan.

"InsyaAllah saya ada keyakinan, saya orang bisnis, bisa (mendapatkan sponsor)," katanya.

Sebelumnya diberitakan, Pemprov DKI Jakarta memastikan Formula E tidak akan digelar di kawasan Monumen Nasional (Monas) seperti rencana awal.

Baca Juga: Ini 2 dari 5 Opsi Lokasi Alternatif Balapan Formula E Jakarta

Saat ini, pihak PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku penyelenggara sudah menyiapkan lima opsi lokasi pengganti.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria membeberkan dua dari lima opsi lintasan, yakni kawasan Pantai Kita Maju Bersama di Teluk Ancol dan Gelora Bung Karno, Senayan. Kedua lokasi ini dianggap bisa menjadi lintasan balap mobil listrik itu.

Diketahui kawasan Pantai Kita Maju Bersama dulu dikenal sebagai pulau C, D, dan G hasil reklamasi Teluk Jakarta di era Gubernur Anies Baswedan. Kawasan itu kini dikelola Pemprov DKI melalui Jakpro dan namanya diganti.

"Di antaranya di Senayan, di Pantai Maju Bersama dan lain-lain," ujar Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (6/10/2021).

Riza menyebut nantinya kelima opsi itu akan dicek langsung oleh pihak Formula E Operation (FEO). Lokasi yang paling layak akan dipilih untuk menggelar balapan mobil listrik itu.

"Ada lima alternatif nanti akan dicek lokasinya," katanya.

Sebelumnya, rencana menjadikan kawasan Monas sebagai sirkuit untuk Formula E dipastikan batal. PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku penyelenggara sudah menyiapkan opsi trek lainnya.

Hal ini dipastikan oleh Direktur Pengembangan Bisnis Jakpro, Gunung Kartiko saat rapat dengar pendapat di Komisi B DPRD DKI. Ia menyebut tak mungkin menggelarnya di monas karena sulit mendapatkan izin.

"Venue yang jelas bukan di monas, itu aja cluenya. Karena monas kayaknya agak berat dari sisi perizinannya," ujar Gunung dalam rapat tersebut, Rabu (6/10/2021).

Gunung menyebut pihaknya sudah menyiapkan lima lokasi alternatif sebagai lokasi balapan mobil listrik ini. Ia tak mau menyebut rinciannya dan hanya mengatakan semua tempat yang disiapkan adalah lokasi yang menunjukan ikon Jakarta.

"Jadi kita cari lokasi ikon Jakarta yang memang menunjukkan Jakarta. Banyak, ada lima alternatif," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI