Manny Pacquiao akan Bertarung dengan Putra Eks Diktator Demi Kursi Presiden

SiswantoBBC Suara.Com
Rabu, 06 Oktober 2021 | 16:44 WIB
Manny Pacquiao akan Bertarung dengan Putra Eks Diktator Demi Kursi Presiden
BBC
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Legenda tinju dunia Manny Pacquiao akan kembali bertarung. Namun bukan di atas ring, melainkan memperebutkan kursi presiden Filipina pada pemilihan tahun depan.

Salah satu lawannya adalah Ferdinand Marcos Jr, putra dari mantan diktator Filipina yang berkuasa selama 20 tahun sampai digulingkan pada 1986.

Sementara itu, Presiden petahana Rodrigo Duterte yang dilarang konsitusi maju sebagai presiden kedua kalinya diusung oleh partainya menjadi calon wakil presiden.

Konstitusi Filipina mengatur seorang presiden menjabat selama enam tahun dan tidak bisa mencalonkan kembali pada pemilihan berikutnya.

Baca Juga: Demi Jadi Presiden Filipina, Manny Pacquiao Tinggalkan Dunia Tinju

Baca juga:

Dari ring tinju menuju politik Filipina

Pacquiao memulai karirnya sebagai petinju. Ia adalah orang Asia pertama yang mencatatkan sejarah karena menjadi juara tinju profesional di delapan kelas berbeda - di bawah Oscar de la Hoya.

Ia merebut gelar WBC kelas terbang tahun 1998, lalu IBF kelas bantam super, The Ring kelas bulu, WBC kelas bulu super, WBC kelas ringan, The Ring kelas welter junor, IBO kelas welter ringan, hingga WBO kelas Welter tahun 2009 setelah mengalahkan Miguel Angel Cotto.

Pacquiao kemudian memutuskan pensiun dari ring tinju Agustus lalu setelah kalah dari Yordenis Ugas.

Pacquiao yang berusia 42 tahun kini berkecimpung di dunia politik menjadi senator di parlemen.

Baca Juga: Fokus Pilpres Filipina, Manny Pacquiao Pensiun dari Tinju

Manny Pacquiao akan kembali bertarung, namun bukan adu pukul di atas ring tinju.

Ia disebut akan maju menjadi calon presiden Filipina setelah dicalonkan oleh sebuah fraksi dari partai yang berkuasa, PDP-Laban.

Menerima nominasi itu, Pacquiao berkata: "Saya seorang petarung, dan saya akan selalu menjadi petarung di dalam dan di luar ring."

Pacquiao telah berjanji untuk berkampanye melawan kemiskinan dan korupsi.

Pacquiao adalah tokoh populer di negara asalnya tetapi untuk menjadi presiden butuh perjuangan berat.

Ia tertinggal dalam jajak pendapat yang secara konsisten diungguli oleh pasangan Sara Duterte - Carpio.

Tidak jelas faksi PDP-Laban mana yang akan diakui oleh komisi pemilihan negara itu untuk pemilihan 2022.

Anak diktator yang mencoba menyatukan kepemimpinan

Selain Pacquiao, pemilu tahun depan juga akan diwarnai oleh partisipasi calon presiden dari putra diktator Ferdinand Marcos.

Ia adalah Ferdinand Marcos Jr yang dikenal sebagai Bongbong.

Bongbong mengumumkan pencalonannya dalam sebuah unggahan video di Facebook.

Pria berusia 64 tahun itu, yang merupakan sekutu Presiden Rodrigo Duterte saat ini, berjanji untuk membawa "kepemimpinan yang bersatu" ke negara itu.

Bongbong adalah putra satu-satunya mantan presiden itu. Ia menghabiskan karirnya di dunia politik, dari menjabat sebagai senator dari 2010 hingga 2016. Ia pun kalah tipis dalam pencalonan wakil presiden pada 2016.

Ayahnya memerintah Filipina selama 20 tahun sampai dia digulingkan pada 1986.

Marcos Sr merebut kekuasaan diktator pada tahun 1972, setahun sebelum masa jabatan keduanya berakhir, dengan menempatkan Filipina di bawah darurat militer.

Marcos Sr mengunci kongres, memerintahkan penangkapan saingan politik dan memerintah dengan dekrit.

Pemerintahannya ditandai dengan pembunuhan di luar proses hukum yang meluas dan penyiksaan terhadap lawan.

Dia akhirnya digulingkan oleh revolusi "kekuatan rakyat" yang didukung tentara dan meninggal di pengasingan di Hawaii pada tahun 1989.

Marcos Jr sangat populer di kalangan banyak anak muda dan mendapat dukungan kuat di wilayah benteng tradisional Ilocos Norte.

Namun, ia menghadapi tuduhan karena mencoba menutupi rezim ayahnya dengan mengutip pertumbuhan ekonomi, dan meminimalkan pelanggaran hak asasi manusia selama waktu itu.

Dia juga berkelit untuk terlalu muda disalahkan atas kejahatan yang dilakukan di bawah rezim ayahnya.

Meskipun saat itu, ia memegang jabatan sebagai gubernur provinsi asal keluarga Marcos dari tahun 1983 hingga 1986 saat masih berusia dua puluhan.

Beberapa analis memperkirakan kemungkinan aliansi yaitu antara Marcos dan Sara Duterte, putri presiden dan wali kota Davao City saat ini.

Duterte telah lama bersekutu dengan keluarga Marcos. Dia memberikan pemakaman mantan diktator itu sebagai pahlawan pada tahun 2016 dan secara terbuka melontarkan gagasan untuk menghentikan perburuan kekayaannya yang tersembunyi.

Jika Marcos Jr terpilih, ini akan menjadi kebangkitan politik yang luar biasa bagi keluarganya.

Sejak mereka kembali dari pengasingan, anggota keluarga itu telah memegang sejumlah jabatan politik.

Ibunya adalah seorang anggota kongres empat periode dan saudara perempuannya adalah seorang senator dan mantan gubernur.

Marcos Jr adalah politisi terkini yang mengumumkan niat untuk menggantikan Presiden Duterte.

Sebelumnya, Wali kota Manila, Francisco Domagoso, juga telah mengumumkan pencalonannya .

Mengapa Duterte tidak bisa mencalonkan diri lagi?

Presiden petahana Filipina Rodrigo Duterte tidak bisa mencalonkan diri kembali sebagai presiden.

Konstitusi Filipina melarang setiap presiden yang menjabat enam tahun untuk kembali bersaing merebutkan kursi nomor satu untuk kedua kalinya.

Maka Duterte pun telah menerima pinangan dari partainya untuk mencalonkan diri sebagai wakil presiden pada pemilihan berikutnya.

Baca juga:

Para kritikus menganggap upaya ini disebut sebagai sebuah langkah untuk mempertahankan kekuasaan.

Duterte terpilih untuk mencalonkan diri bersama sekutu dekat, Christopher "Bong" Go, tetapi Go mengatakan tidak ingin menggantikan Duterte.

Partainya mengatakan ingin Go mempertimbangkan kembali keputusannya.

Penolakan Go memunculkan opsi bahwa putri Presiden Duterte, yaitu Sara Duterte-Carpio, dapat bergabung dengannya.

Anda mungkin juga tertarik:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI