Suara.com - Sebuah video viral di TikTok menunjukkan pendapat pekerja seks komersial. Dalam video yang dipandu komedian Mongol Stres itu, seorang perempuan dengan penutup wajah menyatakan pendapatkanya tentang pelacuran.
"Apa sih yang membuat Ayu tetap masih bertahan di profesi Ayu yang sekarang (Open BO)," tanya Mongol dalam video yang diunggah akun @speakindo.
"Sejauh ini sih karena menurut gue ya, ini gue mengutip dari buku yang gue suka, ada salah satu buku, semua perempuan itu pelacur," ujar perempuan yang disebut Ayu tersebut.
Menurut Ayu, baginya semua perempuan adalah pelacur karena melakukan hubungan seks dengan balasan tertentu.
Baca Juga: Viral, Ibu-ibu Kabur Saat Diminta Bayar Paket COD Dan Minta Diviralkan
"Istri baik-baik pun, menjual kemaluannya demi mas kawin, ataupun uang belanja dan cinta jika itu ada," ujar Ayu.
"Dan lagi, pelacur itu penjaja seks komersial sementara istri itu menjajalan kemaluannya secara sukarela, dan gue enggak suka kalau dibayar," imbuhnya.
Video yang telah ditotnton lebih dari 3,9 juta kali itu mengundang banyak tanggapan dari warganet. Setidaknya komentar yang terhimpun sudah sampai 19 ribu komentar dan 288 likes.
Kebanyakan dari mereka tak menyetujui pernyataan tersebut.
"Mencari pembenaran atas sesuatu yang salah tidak membuat hal tersebut menjadi benar," tulis serotang warganet.
Baca Juga: So Sweet... Video Anak Bertemu Ayah di Minimarket Usai Lama Tak Bertemu
"Dia masuk ke pekerjaan itu memang karena keinginan dia, tapi bukan berarti cari pembenaran, dan menyalahkan pihak lain lah, pendam saja opinimu mbak, cewek nikah berhubungan sama suaminya juga tujuannya ibadah," imbuh warganet lain.
"Kutipan novel ini sebenarnya enggak bisa dijadikan dasar pendapat kayak gitu, soalnya ini sastra dan perlu penafsiran dari ahlinya. Kalau salah tafsir, ya jadinya kayak mbak ini. Menormalisasi hal yang sebenernya salah dengan mengkambing-hitamkan kutipan dari novel ini," tulis warganet.
"Menurut gue sih dia berhak ngomong apa saja dan gue juga berhak buat enggak ambil pusing soal opini kaya gini," timpal warganet lain.