Suara.com - The Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) Washington University, Amerika Serikat memprediksi sekitar 80 juta penduduk Indonesia sudah terinfeksi Covid-19.
Hal ini menjadikan pelandaian kasus penularan di Indonesia disebabkan sebagian besar masyarakatnya sudah memiliki kekebalan tubuh secara alami akibat terinfeksi virus.
"Kami memperkirakan bahwa 29 persen orang di Indonesia telah terinfeksi pada 27 September," tulis IHME dalam studinya yang dirilis pada 1 Oktober 2021.
Jika digabungkan dengan orang-orang yang sudah memiliki kekebalan tubuh akibat vaksinasi, maka orang Indonesia yang sudah kebal Covid-19 diprediksi mencapai 31 persen.
Baca Juga: Pemerintah Catat Ada 15 Juta Pengangguran Selama 2 Tahun Pandemi Covid-19
"Prediksi ini tidak memperhitungkan menurunnya efikasi vaksin karena adanya varian baru," katanya.
Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menjelaskan, studi ini membuktikan bahwa situasi perbaikan saat ini karena adanya imunitas alamiah dari 29 persen penduduk yang sudah terpapar.
"Ditambah lagi, ada irisan dari yang sudah divaksinasi, ini dalam prediksi saya kalau ditambah dengan yang sudah divaksinasi bisa jadi sudah 120 jutaan yang sudah memiliki imunitas," ucap Dicky.
Berdasarkan catatan Satgas Covid-19, pandemi Covid-19 telah menginfeksi 4.221.610 orang Indonesia, masih terdapat 29.823 kasus aktif, 4.049.449 orang sudah dinyatakan sembuh, dan 142.338 jiwa meninggal dunia.
Indonesia juga telah menyuntikkan 95,313,545 dosis (45.77 persen) vaksin pertama dan 53,993,753 dosis (25.93 persen) vaksin kedua kepada masyarakat yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Baca Juga: 5 Tempat Wisata di Bali Sarat Keindahan yang Bisa Dieskplorasi Saat Liburan
Sementara total sasaran vaksin adalah 208.265.720 atau 70 persen warga Indonesia yang ditargetkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi harus selesai dalam waktu satu tahun untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity.