Bikin Murka, Video Bayi di TikTok Malah Dikomentari Tak Senonoh

Selasa, 05 Oktober 2021 | 16:56 WIB
Bikin Murka, Video Bayi di TikTok Malah Dikomentari Tak Senonoh
Video bayi dikomentari mesum (twitter.com/wooizy)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah unggahan TikTok menampilkan balita perempuan dengan baju merah muda. Balita tersebut tiduran di atas bantal dengan posisi miring dengan mengenakan pakaian bayi pada umumnya. 

Sayangnya, kelucuan unggahan tersebut malah dikomentari mesum oleh berbagai akun. 

"Menggoda sejak dini," komentar seorang warganet di TikTok. 

"Masih kecil saja udah kaya gitu, apalagi kalau sudah besar," timpak warganet lain. 

Baca Juga: Innalillahi, Anak Perempuan Korban Pelecehan Meninggal karena Penyakit Kelamin

"Ya Allah tolong ditutup Dek, di sini banyak anak-anak," imbuh warganet lain di TikTok. 

Lontaran-lontaran melecehkan tersebut nyatanya muncul tak hanya satu dua orang, namun banyak. Hal tersebut sangat disayangkan di mana video anak-anak malah ditanggapi dengan berbagai komentar mesum. 

Komentar-komentar melecehkan tersbeut tentu membuaat geram. 

"Gemes bin lucu gini tapi komennya pada punya pikiran kotor semua. Bisa-bisanya anak kecil udah ngalamin sexual harassment," tulis seorang warganet di Twitter. 

"Tolol banget itu anak bayik loh, mesumnya pada enggak ketahan banget apa sampe harus diketik kalimat-kalimat kaya gitu, itu masuknya udah pelecehan sexual bodoh," imbuh warganet lainnya. 

Baca Juga: Bejat! 20 Staf WHO Diduga Perkosa Gadis-gadis di Republik Kongo Selama Wabah Ebola

Video bayi dikomentari mesum (twitter.com/wooizy)
Video bayi dikomentari mesum (twitter.com/wooizy)


Pelecehan seksual secara online memang bisa dialami oleh siapa saja, temasuk anak-anak. Apalagi, penelitian terbaru menunjukkan bahwa dunia virtual membuat para pedofilia mendapatkan akses. 

"Sebelum Internet, pedofil dan predator anak menargetkan anak-anak di taman dan taman bermain, menawarkan es krim atau permen untuk mendapatkan kepercayaan anak," ujar Mireille Cyr, Ph.D., dari Departmen Psikologi, Université de Montréal and Guy Bruneau, École nationale de police du Québec seperti yang dikutip dari laman resmi Institut National de Sante Publique Quebec. 

"Saat ini, arena bermain maya di dunia maya memberi para predator seksual anak  kesempatan untuk melibatkan anak-anak dalam pertukaran anonim yang sering kali mengarah pada pertanyaan pribadi yang dirancang untuk menilai apakah anak tersebut dapat dibujuk ke dalam percakapan seksual dan kontak seksual," imbuhnya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI