Tanggapi Denny Siregar, Novel Baswedan: Sulit Jelaskan Lalat Mana Bunga dan Sampah

Selasa, 05 Oktober 2021 | 14:55 WIB
Tanggapi Denny Siregar, Novel Baswedan: Sulit Jelaskan Lalat Mana Bunga dan Sampah
Novel baswedan. [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan menanggapi cuitan aktivis, Febri Diansyah. Sebelumnya, Febri Diansyah mengutip cuitan Deny Siregar yang menyebut bahwa Novel Baswedan memecat satam KPK. 

Dalam cuitan Denny Siregar yang diunggah pda 1 Oktober 2021, dia menyatakan bahwa seorang satpam bernama Iwan Ismail dipecat oleh Novel Baswedan. Menurut Denny, Novel memecat Satpam tersebut karena memotret meja kerja yang ada bendera HTI. 

Cuitan Deny kemudian ditanggapi oleh Aktivis Anti-Korupsi, Febri Diansyah. 

"Bagamana dengan fitnah anda ini? Menuduh Novel @nazaqistsha memecat Satpam? Padahal foto diambil di lantai 10, ruangan Jaksa, bukan wilayah tugas satpam tersebut dan justru disebarkan ke group eksternal?," tulis Febri. 

Baca Juga: Polri Bertemu Perwakilan Eks Pegawai KPK Bahas Rencana Rekruitmen

Tanggapan dari Febri tersebut akhirnya sampai ke Novel Baswedan. Menurutnya, sulit untuk memberitahu kebenaran pada orang-orang tertentu. 

"Mas @febridiansyah sulit anda menjelaskan kepada lalat bahwa bunga lebih indah dari sampah," komentar Novel Baswedan. 

Novel Baswedan (twitter.com/nazaqistsha)
Novel Baswedan (twitter.com/nazaqistsha)


Ia menambahkan bahwa tidak semua orang memiliki motif baik. Ketika orang sudah memiliki motif tak baik, penjelasan apapun akan sia-sia. 

"Apalagi bila ada motif ekonomi, lebih parah," imbuh Novel dalam cuitannya.  

Dalam komentarnya pada cuitan Novel, Febri menegaskan bahwa masyarakat perlu mendapat informasi yang berimbang dan tidak terjebak dengan  berita palsu.

Baca Juga: Geger Bendera HTI di KPK, Ini Tanggapan Novel Baswedan

"Setidaknya masyarakat mendapat informasi yg berimbang dan tidak dijebak pada kebohongan yang disebar sedemikian rupa," komentar Febriansyah. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI