Masih Gelap, Koalisi Sipil Bantu Korban MS Tagih Penuntasan Kasus ke KPI

Selasa, 05 Oktober 2021 | 13:28 WIB
Masih Gelap, Koalisi Sipil Bantu Korban MS Tagih Penuntasan Kasus ke KPI
Masih Gelap, Koalisi Sipil Bantu Korban MS Tagih Penuntasan Kasus ke KPI. Gedung Komisi Penyiaran Indonesia. (Suara.com/Yaumal)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Koalisi Masyarakat Peduli Korban Kekerasan akan mendatangi kantor Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Selasa (5/10/2021), hari ini. Kedatangan mereka untuk melakukan audiensi terkait kasus dugaan pelecehan seksual dan perundangan yang dialami MS, pegawai KPI. 

Kata Mualimin, salah satu kuasa hukum MS mengatakan, ada lima poin yang ingin mereka sampaikan. Di antaranya meminta KPI agar menyelesaikan kasus kekerasan seksual yang menimpa MS di lingkungan kerja secara transparan.

"Melibatkan tim eksternal, seperti ahli, aktivis perempuan, dll dalam melakukan investigasi penanganan kasus tersebut," ujar Mualimin dalam keterangan tertulisnya, Selasa (5/10/2021). 

Kemudian, menjamin hak korban (MS) terpenuhi dalam proses penyelesaian kasus seperti perlindungan dan keamanan korban, hak korban sebagai pekerja dari penanganan hingga pemulihan. 

Baca Juga: Pegawai Pria Korban Pelecehan di KPI Kini Melapor ke Komnas Perempuan, Begini Alasan MS

Lalu, melakukan review kondisi KPI yang dilakukan dengan kerjasama antar atau lintas institusi sehingga menjadi dasar untuk mengembangkan mekanisme pencegahan dan penanganan kekerasan di tempat kerja. 

Terakhir kata Mualimin, KPI harus membantu dan mengawal penuntasan kasus pelecehan seksual dan perundungan di KPI dengan melibatkan lembaga negara seperti Komnas HAM, Komnas Perempuan dan LPSK guna menjamin keterbukaan proses pengungkapan fakta. 

Untuk diketahui, Koalisi Masyarakat Peduli Korban Kekerasan terdiri dari sejumlah lembaga swadaya masyarakat di antaranya, LBH APIK, Koalisi Perempuan Indonesia (KPI), LBH Pers, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta, Suara Kita, Warta Feminis dan Konde.co. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI