Suara.com - Orang-orang yang beruntung adalah mereka yang selalu berusaha untuk selalu dekat dengan Allah SWT, dan Allah pun ridha padanya. Orang-orang yang mau dan patuh dalam mengikuti semua petunjuk-petunjuk yang Allah SWT berikan, maka dipastikan hidupnya akan jauh dari rasa takut dan tiada mereka bersedih hati.
Menyadur tausiyah singkat dari kanal YouTube Syekh Ali Jaber Official YouTube Channel tentang keberuntungan orang beriman yang diunggah pada 3 Oktober 2021, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Simak baik-baik!
Syekh Hussein Jaber menyampaikan sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Muslim, no. 2999 dari Abu Yahya Shuhaib bin Sinan radhiyallahu ‘anhu. Kata Rasulullah SAW, "semua urusan orang mukmin itu baik. Kalau dia dapat nikmat, dia syukuri pada Allah SWT, dan itu baik baik dia.Kalau dia dapat ujian, dia sabar dan menerima, itu baik bagi dia".
Hadits tersebut adalah pertanda yang diberikan oleh Rasulullah SAW tentang akhlak seorang mukmin. Yang pertama, setiap orang mukmin (orang yang beriman) selalu menikmati setiap rezeki yang Allah SWT berikan, baik itu sedikit maupun besar. Semua rasa syukur baginya sama saja, menunjukkan dirinya adalah hamba yang pandai berterima kasih kepada Rabb Yang Maha Pencipta dan Yang Maha Pengatur Segala Urusan.
Baca Juga: Mengenal Ustadz Encep yang Viral Disebut Wali Allah dan Dilantik Nyi Roro Kidul
Selanjutnya, akhlak seorang mukmin yang kedua, yang disebutkan dalam hadits tersebut adalah senantiasa bersabar saat ditimpa kesusahan, musibah, atau rasa sempit dalam hidupnya. Hal itu adalah kebaikan baginya. Mengapa merupakan kebaikan? Karena ia mampu menghadirkan Allah SWT dalam setiap helaan nafas hidupnya. Maka, hidupnya tetap terasa luas disaat kesempitan dalam hidupnya. Dirinya tetap bahagia, walau sedang ditimpa kesusahan, dan dirinya tetap berserah diri kepada Allah SWT, saat musibah menimpanya.
Kedua akhlak tersebut, adalah wujud dari kemampuan seorang mukmin, dalam menghadirkan Allah SWT dalam setiap jengkal hidupnya (ma’iyyatullah). Jika seorang mukmin tak mampu menghadirkan akhlak tersebut, maka walaupun ia diberi rezeki yang banyak oleh Allah SWT, dia tidak akan merasa bahagia, selalu merasa kurang, dan dihantui banyak hal yang membuatnya cemas, gelisah, dan sebagainya. Jika bermuamalah dengan sesama manusia, maka hidupnya senantiasa ditemani rasa kesal, emosi atas hal yang kecil sekalipun.
"Orang yang dalam hatinya ada la ilaha illallah, selalu dia ingat Allah, selalu bersama Allah, selalu mendekatkan dirinya kepada Allah. Jadi sebelum dia laksanakan setiap langkah yang mau dia lakukan, apakah Allah suka atau tidak, apakah Allah ridho atau tidak. Langkah saya ini akan menuju ke surga atau neraka. Dia selalu muhasabah diri, karena dia selalu sama Allah", ungkap Syekh Hussein Jaber menutup tausiyahnya.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama
Baca Juga: Dirayu Rp 1 Milliar Agar Balik ke Katolik, Jawaban Mualaf Cantik Bikin Warganet Terenyuh