Google Dituding Bikin Proyek 'Menciptakan Tuhan'

Senin, 04 Oktober 2021 | 18:46 WIB
Google Dituding Bikin Proyek 'Menciptakan Tuhan'
Ilustrasi Google.[Google]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Raksasa perusahaan teknologi Google dituding membuat sebuah proyek artificial intelligence (AI) mengerikan, bahkan disebut menciptakan Tuhan.

Menyadur Daily Express Senin (4/10/2021), Mo Gawdat, mantan Chief Business Officer Google, mengungkapkan penelitian misterius Google dalam sebuah wawancara dengan majalah The Times.

Menurut guru Silicon Valley tersebut, para peneliti sedang mengembangkan jenis kecerdasan buatan layaknya karakter robot di film Terminator 2.

Gawdat menyampaikan kesaksiannya selama ia bertugas di penelitian dan pengembangan rahasia Google yang dikenal sebagai Google X.

Baca Juga: Sedang Berlibur di Taman, Wanita AS Ini Temukan Berlian 4,38 Karat

Pria kelahiran Mesir tersebut mengaku terkejut ketika melihat masa depan AI yang menakutkan di laboratorium R&D perusahaan.

Pencerahan datang setelah dia melihat pengembang AI berkolaborasi dengan Google X untuk menciptakan sebuah robot yang cekatan.

Gawdat mengungkapkan, awalnya dia menyaksikan perkembangan yang lambat pada AI yang sedang dikembangkan, namun ternyata anggapannya salah.

Ia mengungkapkan jika suatu hari menyaksikan lengan robot meraih dan mengambil bola, yang kemudian ditampilkan kepada para peneliti.

Lebih menakutkan lagi, Gawdat mengklaim setiap lengan robot tersebut bisa meniru manuver dan belajar sangat cepat. Setelah dua hari, mereka bisa mengambil apa saja.

Baca Juga: Total Kematian Covid-19 di Amerika Serikat Tembus 700 Ribu, Infeksi Terus Meningkat

"Dan saya tiba-tiba menyadari, ini benar-benar menakutkan," ungkap Gawdat kepada majalah The Times.

"Sepertinya kita melakukan hal-hal itu selama seminggu. Dan mereka melakukan apa yang anak-anak akan lakukan selama dua tahun. Dan kemudian saya tersadar bahwa mereka adalah anak-anak. Tapi anak-anak yang sangat, sangat cepat," sambungnya.

Perbedaan utamanya, menurutnya, adalah terletak pada mesin, bahkan pada tingkat kecerdasan yang sangat dasar memiliki potensi untuk belajar dengan sangat cepat.

"Kenyataannya adalah, kita menciptakan Tuhan," ungkap Gawdat.

Dalam film Terminator 2: Judgment Day yang tayang pada tahun 1991, membayangkan masa depan suram pasca-apokaliptik di mana mesin pintar menguasai Bumi.

Dalam film tersebut, kecerdasan buatan jahat, yang dikenal sebagai Skynet, telah menggulingkan penciptanya dan mengobarkan perang untuk membinasakan manusia dari muka bumi.

"Orang-orang yang selamat dari kebakaran nuklir disebut sebagai Hari Penghakiman perang. Mereka hidup hanya untuk menghadapi mimpi buruk baru: perang melawan mesin," ungkap Gawdat.

Menurut Gawdat, AI yang sedang dikembangkan tersebut memiliki potensi untuk mencapai apa yang ia sebut singularitas teknologi, titik di mana ia menjadi tidak terkendali dan tidak dapat diubah.

Gawdat bukan satu-satunya orang yang menyerukan adanya ancaman dari AI. Elon Musk terkenal menggunakan platformnya untuk memperingatkan tentang bahaya yang timbul dari pengembangan Ai.

Tahun lalu dia mengklaim AI membutuhkan waktu kurang dari lima tahun untuk menyalip kemanusiaan.

"Penilaian saya tentang mengapa AI diabaikan oleh orang yang sangat pintar adalah bahwa orang yang sangat pintar tidak berpikir komputer bisa secerdas mereka. Dan ini adalah keangkuhan dan jelas salah," ungkap Elon Musk.

"Kami sedang menuju situasi di mana AI jauh lebih pintar daripada manusia dan saya pikir kerangka waktunya kurang dari lima tahun dari sekarang," sambungnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI