Laut Tercemar Parasetamol, Bu RT di Muara Angke: Rugikan Nelayan dan Pembeli Ikan

Senin, 04 Oktober 2021 | 14:50 WIB
Laut Tercemar Parasetamol, Bu RT di Muara Angke: Rugikan Nelayan dan Pembeli Ikan
Penampakan laut di Muara Angke, Jakarta Utara pasca tercemar parasetamol. (Raihan Hanani)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sedangkan di Ancol ditemukan kandungan paracetamol sebesar 420 ng/L.

Penampakan laut di Muara Angke, Jakarta Utara pasca tercemar parasetamol. (Raihan Hanani)
Penampakan laut di Muara Angke, Jakarta Utara pasca tercemar parasetamol. (Raihan Hanani)

Humas Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Yogi Ikhwan menyebut sejauh ini pihaknya belum mendapatkan temuan soal ini. Namun, ia menyebut akan melakukan penelusuran terkait hal ini.

"Nanti kita dalami, kita telusuri di mana sumbernya dan akan membuat kebijakan-kebijakan untuk mengatasi pencemaran itu," ujar Yogi saat dikonfirmasi, Jumat (1/10/2021).

Selama ini, kata Yogi, kandungan obat-obatan di air laut bukan menjadi parameter khusus pihaknya untuk diteliti. Namun, jika memang benar air laut mengandung paracetamol, maka bisa dianggap sebagai pencemaran lingkungan.

"Iya, karena bukan pada tempatnya. Parasetamol kok ada di laut, apapun yang tidak pada tempatnya, apapun yang melebihi kadarnya di suatu tempat tergolong pencemaran."

Reaksi Wagub DKI

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria juga angkat bicara soal riset yang mengatakan ada kandungan paracetamol di laut Teluk Angke dan Ancol. Ia meminta agar masyarakat tak membuang sampah sembarangan.

Riza mengatakan pembuangan sampah di laut hanya akan membuat pencemaran. Apalagi jika yang dibuang adalah limbah medis seperti obat-obatan.

"Masyarakat atau siapapun jangan sembarangan membuang sampah, apalagi limbah obat-obatan, kita jaga lingkungan kita, laut kita, kita jaga kebersihannya dan juga ekosistem kita," ujar Riza di Balai Kota DKI Jakarta.

Baca Juga: Soal Penelitian Paracetamol di Laut Teluk Jakarta, Wagub DKI Minta Bersabar Dua Pekan

Menurut Riza, pembuangan limbah medis farmasi memang mengalami peningkatan, terlebih di masa pandemi Covid-19. Meski demikian, Riza mengimbau agar prosedur pengolahan limbah tetap diperhatikan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI