Hal itu diketahui dari narasi postingan akun Facebook API Tegalrejo Malang pada 15 Juli 2018. Dalam video tersebut juga tidak ada pembahasan mengenai Sri Mulyani.
Sementara itu, untuk artikel yang dibacakan dalam video itu bersumber dari tiga artikel. Artikel pertama berjudul “AS Berisiko Gagal Bayar Utang, Sri Mulyani Waspadai Dampaknya Bagi RI” yang tayang pada 29 September 2021 di laman news.ddtc.co.id.
Dalam artikel itu berisikan strategi Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk menghadapi kemungkinan perubahan batas utang. Selain itu, dalam Sri Mulyani membahas mengenai pengaruh dari situasi politik ekonomi Amerika Serikat. Tidak ada membahas membongkar kecurangan Joko Widodo.
Lalu, artikel kedua berasal dari artikel aktual.com. Judulnya adalah “Utang RI Tembus Rp6,07 T, Ketum PBNU Minta Pemerintah Jangan Hamburkan Uang” yang tayang pada 28 September 2021.
Dalam artikel itu berisikan komentar Ketua PBNU Said Aqil Siradj, terkait situasi utang Indonesia. Di artikel itu juga tidak ada pembahasan mengenai Sri Mulyani.
Terakhir, artikel berasal dari artikel berjudul “Utang RI Makin Parah, Demokrat: Semoga Masih Bisa Ngutang Buat Bayar Bunganya” yang tayang di galamedia.pikiran-rakyat.com pada 21 September 2021. Dalam artikel itu tidak menyinggung soal Sri Mulyani.
KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas, maka narasi Sri Mulyani berkhianat dan membongkar kecurangan Presiden Jokowi sehingga berakhir tragis adalah hoaks.
Narasi tersebut masuk ke dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.
Baca Juga: Aksi Presiden Jokowi Beri Kejutan Bermain Bola di Pembukaan PON XX Papua