Selain itu, Yudo juga mengalahkan Andika dalam penilaian soal komitmen penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan HAM pada kualitas personal calon Panglima TNI. Menurut Ikhsan, Andika kalah poin dari Yudo disebabkan adanya pemberitaan terkait dugaan yang bersangkutan terlibat pada pelanggaran HAM masa lalu.
Namun ia juga tidak bisa memastikan kebenarannya karena masih harus diverifikasi. Kemudian, Andika juga kalah poin dari Yudo soal netralitas dalam politik pada kualitas personal calon Panglima TNI.
Terlihat pada pembagiannya, Andika memperoleh poin 7,79 sedangkan Yudo mendapatkan 7,90 dan Fadjar menggasak poin 7,84.
Untuk diketahui, survei dilakukan terhadap 100 ahli yang telah dipilih dan ditetapkan SETARA Institute dengan klasifikasi yang spesifik dan relevan. Ahli-ahli tersebut berasal dari akademisi kampus dan elemen masyarakat sipil.
Penelitian dilakukan 20 September 2021-1 Oktober 2021. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dalam bentuk survei menggunakan metode purposif (purposive sampling).