Suara.com - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Habiburokhman, tak mempersoalkan langkah Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal yang bakal menghidupkan kembali Partai Buruh.
"Itu hak rekan-rekan itu untuk mendirikan partai politik sendiri, kami sangat menghormati hak tersebut," kata Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Habiburokhman saat dihubungi, Senin (4/10/2021).
Habiburokhman kemudian mendoakan agar Partai Buruh yang bakal dideklarasikan tersebut bisa lolos ikut Pemilu 2024 mendatang.
"Kami juga mendoakan proses yang mereka tempuh lancar, sehingga bisa lolos ikut Pemilu," tuturnya.
Baca Juga: Pengamat: Kunci Sukses Partai Buruh Ada di Kekuatan Internal
Ia juga bicara apabila hal buruk terjadi, yakni Partai Buruh gagal lolos verifikasi untuk ikut Pemilu 2024. Menurutnya jika itu terjadi maka Partai yang diketuai Prabowo Subianto itu siap menampung aspirasi buruh seperti pada Pemilu 2019 lalu.
"Kalau toh kenyataan berbicara lain, kami juga siap menampung dan menyalurkan aspirasi mereka," tandasnya.
Rekan-rekan buruh terutama dari KSPI memang diketahui kerap memberikan dukungan kepada Partai Gerindra khusunya Prabowo Subianto sebagai Ketua Umum Partai. Hal itu terlihat kala KSPI mendeklarasikan Prabowo maju sebagai capres di Pilpres 2019 lalu.
Partai Buruh Hidup Lagi
Sebelumnya, sejumlah konfederasi hingga aliansi pekerja atau buruh menghidupkan kembali Partai Buruh untuk bisa ikut dalam Pemilu 2024 mendatang. Bangkitnya Partai Buruh ini salah satunya dilatarbelakangi dari tidak diakomodirnya suara-suara buruh di Parlemen, puncaknya kala pembahasan Omnibus Law Cipta Kerja.
Baca Juga: Partai Buruh Kembali Deklarasi, Target Ikut Pemilu 2024
"Partai Buruh yang lama, dibangkitkan kembali dan Partai Buruh yang baru ini siap mengikuti pemilu 2024," kata Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal kepada wartawan, Sabtu (2/10/2021).
Said menjelaskan, pendiri Partai Buruh yang baru ini adalah 4 konfederasi serikat pekerja terbesar di Indonesia, 50 federasi serikat pekerja tingkat nasional, serikat petani dan nelayan terbesar di Indonesia yaitu SPI, forum guru honorer tenaga honorer dan guru swasta FPTHSI, dan beberapa organisasi gerakan sosial lainnya.
Said mengklaim, Partai Buruh yang baru ini sudah memiliki kepengurusan di tingkat nasional, 100 persen, tingkat Provinsi 80 persen, tingkat Kabupaten/Kota 35 persen, tingkat kecamatan masih kurang 15 persen sesuai persyaratan verifikasi KPU, dan sudah memiliki 1000 anggota merata di 403 Kabupaten/Kota.
Said mengatakan, buruh harus diberikan kesempatan yang sama di Parlemen. Menurutnya, di luar negeri Partai Buruh begitu aktif, hanya di Indonesia saja yang lama mati suri.
Untuk itu, Said dan pihaknya kembali menghidupkan Partai Buruh yang sempat ada dan dikomandoi tokoh buruh kala itu Muchtar Pakpahan.
"Sehingga suara buruh di parlemen diabaikan oleh parpol yang ada. Di sahkannya omnibus law UU Cipta Kerja adalah kekalahan besar dan telak kaum buruh, petani, aktivis gerakan sosial secara politik," tuturnya.
"Semua kebijakan terkait kesejahteraan pasti diputuskan secara politik. Oleh karena itu perlu adanya partai yang secara politik mewakili buruh, petani, dan konstituen di parlemen melalui partai politik," sambungnya.
Lebih lanjut, Said mengatakan, kongres bangkitnya Partai Buruh kembali akan digelar pada 4 sampai 5 Oktober 2021 mendatang. Kongres sendiri bakal digelar di Jakarta.