Inggris Dilanda Kelangkaan BBM, Militer Dikerahkan

Bangun Santoso Suara.Com
Minggu, 03 Oktober 2021 | 06:49 WIB
Inggris Dilanda Kelangkaan BBM, Militer Dikerahkan
Suasana di salah satu SPBU di Inggris di tengah kondisi kelangkaan BBM yang melanda negara itu. (Foto: AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mulai Senin, Inggris akan mengerahkan pengemudi tanker militer untuk mengirim bahan bakar ke pompa-pompa bensin yang banyak di antaranya, Jumat (1/10) masih kosong setelah minggu yang kacau menyebabkan lonjakan pembelian karena panik, perkelahian warga di pompa-pompa bensin dan para pengemudi mengumpulkan persediaan bensin dalam botol-botol air.

Kekurangan akut pengemudi truk yang membebani rantai pasokan sehingga mencapai titik puncaknya, membuat pemerintah, Jumat menyatakan bahwa 200 personel tanker militer, 100 di antaranya pengemudi, akan menyelesaikan pelatihan mereka selama akhir pekan dan memulai pengiriman bahan bakar pada hari Senin.

“Sementara situasinya makin stabil, militer kita akan mengisi setiap lowongan penting dan membantu negara beroperasi dengan mendukung industri mengirimkan bahan bakar ke lapangan” kata Menteri Pertahanan Ben Wallace.

Kekurangan pekerja di beberapa sektor pasca Brexit dan pandemi COVID-19 telah menimbulkan kekacauan di beberapa sektor ekonomi, mengganggu pengiriman bahan bakar dan obat-obatan, serta menelantarkan 100.000 babi di peternakan.

Baca Juga: Waduh! Gegara Inggris Krisis BBM, 2 Mobil Cristiano Ronaldo Antre Panjang di SPBU

Pengecer mengatakan 2.000 lebih pompa bensin kosong, dan wartawan Reuters di London dan Inggris selatan mengatakan puluhan pompa bensin masih ditutup.

Antrean pengemudi yang sering marah mengantre panjang menuju pompa bensin yang masih buka di London.

"Saya benar-benar muak. Mengapa negara tidak siap untuk apa pun?" kata Ata Uriakhil, seorang sopir taksi kelahiran Afghanistan berusia 47 tahun yang pertama berada pada antrean lebih dari 40 mobil di luar pom bensin supermarket yang tutup di Richmond.

"Kapan ini akan berakhir?. Para politisi tidak mampu melakukan pekerjaannya dengan baik. Pemerintah seharusnya siap menghadapi krisis ini. Ini karena masalah inkompetensi (pemerintah)," keluhnya.

Uriakhil mengatakan ia telah kehilangan sekitar 20% dari pendapatan normalnya minggu ini karena menunggu bahan bakar daripada mengambil pelanggan.

Baca Juga: Ganasnya Krisis BBM di Inggris, Bentley Milik CR7 Tak Kebagian Bensin Meski Antre 7 Jam

Asosiasi Pengecer Bensin (PRA) mengatakan anggotanya, Jumat melaporkan 26% pompa bensin kosong, 27% hanya memiliki satu jenis persediaan bahan bakar dan 47% memiliki cukup bensin dan solar. (Sumber: VOA Indonesia)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI