Cerita Si Raja OTT KPK, Bikin Orang Ngaku Setelah Disuruh ke Makam Sang Ibu

Jum'at, 01 Oktober 2021 | 23:40 WIB
Cerita Si Raja OTT KPK, Bikin Orang Ngaku Setelah Disuruh ke Makam Sang Ibu
Eks Penyelidik Senior KPK, Harun Al Rasyid. (Suara.com/Bagaskara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Eks penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi, Harun Al Rasyid harus menghentikan pekerjaannya per 30 September 2021. Selama 16 tahun bertugas sebagai penyidik di KPK, sudah terhitung momentum apa saja yang pernah dialaminya, termasuk meminta orang yang tidak mau mengaku saat investigasi untuk pergi ke makam sang Ibu.

Suatu waktu, Harun harus melakukan investigasi sebuah perkara, tetapi orang yang diperiksa malah sulit untuk mengaku. Karena kurang kooperatif, pria yang disebut 'Raja OTT' itu meminta orang tersebut untuk menemui ibunya.

Namun dikarenakan sudah meninggal dunia, maka Harun memintanya untuk pergi ke makam sang ibu.

"Terus saya bilang begini saja deh, ibunya masih ada enggak? Sudah meninggal, ke kuburan sekarang dan dia lakukan itu, besok balik ke sini ya," kata Harun dalam wawancara eksklusif Suara.com yang dikutip pada Jumat (1/10/2021).

Baca Juga: Herbert Sakit Hati: 16 Tahun di KPK, Duduk Dua Jam Ikut TWK Dicap Anti Pancasila

Harun meminta orang tersebut untuk melemparkan pertanyaan ke makan ibunya "bu, bangga enggak punya anak seperti saya?". Sebenarnya Harun berharap kalau orang itu bisa menemuinya pada hari selanjutnya. Akan tetapi ternyata orang tersebut menghubungi Harun pada hari yang sama.

"Pak saya baru pulang dari kuburan, saya pengen ketemu bapak lagi," ujar orang tersebut kepada Harun.

Sontak Harun pun kaget mendengar orang tersebut malah 'ngebet' untuk menemuinya. Padahal beberapa waktu sebelumnya orang itu malah enggan mengaku saat diintrogasi.

Harun meminta orang tersebut untuk menemuinya pada esok harinya. Namun orang itu kekeuh untuk menemuinya di hari yang sama.

Dikarenakan ia sudah pulang, maka Harun tetap memintanya untuk datang pada esok hari. Orang tersebut pun menurut, bahkan datang lebih awal dari waktu yang dijanjikan.

Baca Juga: Pasca Pecat 58 Pegawai KPK, Novel Pastikan Firli Bahuri Tak Serius Ganyang Korupsi

"Pak saya enggak bisa tidur semaleman, begini – begini, terus saya seakan-akan dimarahi oleh ibu saya pak," kata Harun mengulangi perkataan orang tersebut.

Sebenarnya banyak cerita yang terjadi saat Harun tengah melaksanakan tugas. Namun dikarenakan tugasnya sebagai penyidik, ia harus merahasiakan dari publik.

Ia juga merasa tidak mau terekspose karena enggan menganggap cara ia bekerja menjadi sesuatu yang harus disombongkan. Namun Harun saat ini kerap muncul di media massa karena menjadi bagian dari perlawanan terhadap penyingkiran 58 pegawai KPK.

"Enggak, bukan untuk membanggakan ini loh saya, enggak begitu loh. Ini karena kami sudah berada di kondisi yang memang semuanya harus keluar begitu loh. Kami harus benar – benar semua meyakinkan ke publik ini yang terjadi gitu loh," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI