Suara.com - Hasil survei terbaru Saiful Mujani Research dan Consulting (SMRC) terkait dengan sikap publik pada Pancasila dan ancaman komunis menyatakan, sebanyak 82 persen masyarakat menilai jika Pancasila rumusan terbaik dan tidak boleh diubah atas alasan apa pun.
Survei tersebut dilakukan terhadap 1.220 responden dengan responden yang dapat diwawancarai secara valid sejumlah 981.
Survei yang dilakukan dengan metode multistage random sampling itu memiliki margin of error 3,19 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
Manajer Program SMRC Saidiman Ahmad, dalam paparannya, menunjukkan, bahwa dukungan kepada Pancasila sangat kuat. Dalam survei tersebut, ada empat pilihan yang disodorkan kepada responden.
Baca Juga: Survei SMRC, Mayoritas Publik Ingin Negara Pancasila, Bukan Berdasarkan Ajaran Agama
Pertama, Pancasila sebagian besar harus diubah untuk membuat Indonesia lebih baik. Kedua, beberapa sila dari Pancasila perlu diubah atau dihapuskan untuk membuat Indonesia lebih baik.
Ketiga, walaupun Pancasila buatan manusia dan karena itu mungkin ada kekurangan, sejauh ini paling pas bagi kehidupan Indonesia yang lebih baik.
Keempat, Pancasila adalah rumusan terbaik dan tidak boleh diubah atas alasan apa pun bagi Indonesia yang lebih baik.
"Dari empat pilihan itu, 82 persen menyatakan bahwa Pancasila rumusan terbaik dan tidak boleh diubah," kata Saidiman dalam rilis daring, Jumat (1/10/2021).
Sementara yang menyatakan, 'walaupun Pancasila buatan manusia dan karena itu mungkin ada kekurangan, sejauh ini paling pas bagi kehidupan Indonesia yang lebih baik' ada sebanyak 10 persen.
Baca Juga: Survei SMRC: 8 Persen Masyarakat Percaya Isu Jokowi PKI
Hanya 2 persen yang berpendapat Pancasila sebagian besar harus diubah dan 1 persen yang menilai beberapa sila dari Pancasila perlu diubah atau dihapus. Selain itu, ada 5 persen yang menyatakan tidak tahu atau tidak jawab.