
Lantas benarkah klaim tersebut?
PENJELASAN
Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com, narasi WHO berencana untuk melakukan modifikasi genetik manusia melalui vaksinasi tidak benar.
CRISPR/Cas9 atau Clustered Regularly Interspaced Short Palindromic Repeats memang sebuah metode yang digunakan untuk memodifikasi gen (DNA) di dalam tubuh makhluk hidup. CRISPR juga dapat digunakan untuk mengobati penyakit.
Berbagai penyakit yang bisa diobati dengan CRISPR adalah penyakit keturunan cystic fibrosis, kebutaan, malaria, HIV dan juga mendesain calon bayi.
Walau begitu, metode CRISPR selama ini masih dalam tahap pengembangan dan uji coba. Metode tersebut masih harus mendapat lisensi keamanan jika diterapkan dalam tubuh manusia.

Sementara itu, vaksin COVID-19 tidak menggunakan metode CRISPR/Cas9, meski keduanya dapat melawan virus. Hoaks serupa sebenarnya telah muncul beberapa bulan lalu.
Kala itu, vaksin berbasis m-RNA seperti Pfizer diisukan dapat mengubah DNA atau memodifikasi genetik manusia. Padahal, vaksin Covid-19 yang berbasis m-RNA tidak pernah memasuki ke dalam inti sel, tempat DNA atau materi genetik disimpan.
Vaksin tipe m-RNA membuat sel tubuh memproduksi protein, yang memicu respons imun. Respons imun tersebut akan menghasilkan antibodi, yang melindungi diri dari infeksi saat virus masuk ke dalam tubuh.
Baca Juga: HUT Ke-53, RSMAD Kota Kediri Luncurkan Layanan Vaksinasi Internasional
KESIMPULAN