Ngabalin menekankan, sejarah kelam bangsa Indonesia terkait kebiadaban PKI merupakan sebuah fakta.
Karena itu kata Ngabalin, film yang ditayangkan harus memberikan suatu pencerahan dan pendidikan bagi generasi baru.
"Tetapi yang pasti bahwa lagi kita bangsa Indonesia sejarah kelam bangsa Indonesia dengan kebiadaban yang yang dilakukan oleh komunis itu benar-benar adalah suatu fakta. Film itu harus bisa memberikan suatu pencerahan dan pendidikan bukan menjadi suatu wadah baru atau yang selama ini membodohi publik, ada fakta-fakta yang tertuang dalam catatan sejarah itu harus bisa menjadi pelajaran penting bagi generasi baru," kata dia.
"Apalagi kalau film itu penuh dengan bumbu-bumbu aroma-aroma yang bisa menyesatkan banyak orang," sambungnya.
Sebelumnya, Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif meminta agar masyarakat khususnya umat Muslim agar selalu waspada terhadap gerakan komunisme.
Hal itu disampaikan Slamet Maarif terkait ajakan nonton bareng film Gerakan 30 September atau G30S, Kamis (30/9/2021) malam nanti.
Ajakan nobar film G 30S garapan Aifin C Noer itu juga diinisiai oleh sejumlah ormas yakni Front Pembela Islam dan GNPF Ulama.
Dalam seruan ini, ormas-ormas itu juga meminta pemassangan bendera Merah Putih setengah tiang di masing-masing rumah warga.
Hal itu guna memperingati pahlawan revolusi yang dibunuh dalam tragedi kelam itu.
Baca Juga: Peringatan G30S PKI, Warga Banyuwangi Gelar Doa Bersama di Monumen Lubang Buaya
"Mengajak keluarga dan sahabat untuk menonton Film Kekejaman G30S/PKI dengan tetap menjaga protokol kesehatan," tulis dalam seruan seperti dilihat Suara.com, Kamis (30/9/202).