Suara.com - Nepal memperkenalkan kategori gender ketiga yang ditulis others atau 'lainnya' dalam sensus mereka untuk pertama kalinya.
Menyadur Al Jazeera Kamis (30/9/2021), ini adalah langkah yang paling dinanti oleh komunitas LGBTQ di negara Himalaya itu.
Pejabat dari Biro Pusat Statistik telah mengunjungi rumah di seluruh negara yang berpenduduk 30 juta jiwa itu sejak sejak Sabtu.
Mereka memberi pilihan pada responden sebagai 'lainnya' selain pria dan wanita untuk jenis kelamin mereka.
Baca Juga: Heboh Diduga Iklan LGBT di Youtube Kids, Warganet Khawatir: Amit-amit
Nepal memiliki beberapa undang-undang paling progresif di Asia Selatan tentang homoseksualitas dan hak-hak transgender.
Reformasi penting disahkan pada 2007 yang melarang diskriminasi gender atau orientasi seksual.
Kategori gender ketiga untuk dokumen kewarganegaraan diperkenalkan pada tahun 2013 dan Nepal mulai mengeluarkan paspor dengan kategori 'lainnya' dua tahun kemudian.
Tapi komunitas LGTBQ yang diperkirakan berjumlah 900.000 orang masih menghadapi diskriminasi dalam pekerjaan, kesehatan dan pendidikan.
Aktivis LGBTQ mengatakan kurangnya data telah menghambat akses ke manfaat yang menjadi hak mereka.
Baca Juga: LGBT di Afganistan: Saya Bisa Dibunuh di Tempat oleh Taliban
"Bila ada data setelah sensus, kita bisa menggunakannya sebagai bukti untuk melobi hak kita."
"Kami dapat mengajukan tuntutan secara proporsional dengan ukuran populasi kami,” kata Pinky Gurung, presiden kelompok hak LGBTQ Blue Diamond Society.