Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat ini tengah disorot karena pecat 58 pegawai yang tidak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK) pada Kamis (30/9/2021).
Meski menimbulkan kontroversi, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menilai KPK di tangan Firli Bahuri bisa menghasilkan prestasi.
"Tapi kalau mau bicara KPK dalam arti produktivitas kerja ya kita bisa berdebat, KPK bisa berdebat karena KPK yang dalam sekarang ini menghasilkan prestasi juga yang enggak kalah. Malah mungkin lebih baik ya," kata Mahfud dalam sebuah diskusi melalui live Twitter bertajuk "Politik Kebangsaan, Pembangunan Daerah dan Kampung Halaman" bersama Didik Junaidi Rachbini, Rabu (29/9/2021) malam.
Prestasi yang dimaksud Mahfud ialah ketika KPK berhasil menangkap dua menteri aktif yakni eks Menteri Sosial Juliari Batubara dan Menteri Kelautan dan Perikanan (MenKP) Edhy Prabowo pada tahun pertama.
Baca Juga: Resmi Dipecat, Mantan Pegawai KPK Giri Suprapdiono Kembalikan Barang-barang
Selain itu gubernur hingga bupati yang terseret korupsi juga turut terkena jaring KPK.
Bahkan menurut Mahfud, jumlah penangkapan pada tahun pertama KPK saat ini jauh lebih banyak ketimbang tahun pertama pada periode sebelumnya.
"Uang yang dikeluarkan, yang sekarang diselamatkan dari potensi korupsi itu Rp 582 triliun," sebutnya.
Karena itu, mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut menilai siapapun yang memimpin KPK, daya tangkapnya akan tetap kuat sama seperti periode sebelumnya.
"Sehingga siapapun jadi KPK kalau mau bisa nangkap di mana saja kalau enggak berani nangkap di kantor A, tangkap di kantor B, kalau enggak mau di daerah A, di daerah B, pasti banyak kok," tuturnya.
Baca Juga: Haru, Novel Baswedan Cs Dilepas Puluhan Pegawai Tinggalkan Gedung KPK