Suara.com - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un bersedia untuk memulihkan kembali hubungan Korea Utara dengan Korea Selatan. Pemulihan tersebut kemungkinan berupa tawaran rekonsiliasi.
Mengutip BBC, Kamis (30/9/2021), hubungan kedua negara tersebut putus pada Agustus 2021 karena Korea Selatan mengadakan latihan militer bersama Amerika Serikat.
Kim Jong Un menuduh Amerika Serikat mengusulkan pembicaraan antar kedua negara tersebut tanpa mengubah "kebijakan permusuhan" terhadap Korea Utara.
"AS menggembar-gemborkan 'keterlibatan diplomatik', tetapi itu tidak lebih dari tipuan kecil untuk menipu komunitas internasional dan menyembunyikan tindakan permusuhannya dan perpanjangan dari kebijakan bermusuhan yang dilakukan oleh pemerintahan AS berturut-turut," ujar Kim Jong Un, mengutip dari laporan Korean Central News Agency (KCNA).
Baca Juga: Selalu Ikonik, Deretan Prestasi dan 11 Koreografi Grup K-Pop Buatan Lee Jung
Laporan KCNA menyatakan bahwa Kim Jong Un menyatakan niat untuk memastikan bahwa jalur komunikasi Utara-Selatan yang telah terputus dapat dipulihkan kembali mulai awal Oktober 2021.
Namun pemulihan hubungan tersebut tergantung pada sikap otoritas Korea Selatan, apakah ingin memulihkan kembali hubungan tersebut atau justru terus memperburuk keadaan.
Kim Jong Un juga menyampaikan bahwa adiknya, Kim Yo Jong, bersedia untuk melanjutkan perbincangan dengan Korea Selatan jika ingin mengakhiri permusuhan.
“Apa yang perlu dihilangkan adalah sikap kesepakatan ganda dan sikap bermusuhan yang membenarkan tindakan mereka sendiri sambil menyalahkan pelaksanaan hak membela diri kita yang adil," jelas Kim Yo-jong dalam sebuah pernyataan.
“Hanya ketika prasyarat seperti itu terpenuhi, apakah mungkin untuk duduk berhadap-hadapan dan menyatakan penghentian perang yang signifikan,” pungkasnya. (Jacinta Aura Maharani)
Baca Juga: Dituduh Lakukan Iklan Palsu, Jungkook BTS Mundur dari Jabatan Direktur Perusahaan Kakaknya